Jun Xi bertemu dengan En Xi. Wajah En Xi sangat terlihat
pucat. Jun Xi menyampaikan bahwa Yu Mei ingin mengatakan sesuatu padanya. En Xi
sepertinya sudah menyadari bahwa ia yang harus mengalah dan mungkin ini
terakhir kalinya ia melihat Jun Xi. Saat di kamar Yu Mei meminta maaf pada En
Xi karena ia benar-benar tidak bisa melepaskan Jun Xi dan ia tidak bisa hidup
tanpa Jun Xi. Dengan senyum penuh kesedihan En Xi menjawab bahwa ia tak apa-apa
dan Jun Xi tidak akan meninggalkan Yu Mei.
En Xi pamit pada Jun Xi. Lalu Jun Xi memanggil En Xi dan
memegang tangannya, tapi entah mengapa ia lalu melepaskannya kembali. En Xi
bertambah yakin ini adalah saat-saat terakhir bagi ia dan Jun Xi. Lalu Jun Xi
meminta maaf atas semua ini. En Xi mencoba tetap tersenyum dan berkata bila ia
menjaga Yu Mei dengan baik maka En Xi pun akan ikut bahagia untuk Jun Xi. Lalu
En Xi mengajak Jun Xi bersalaman.
Jun Xi tidak menyambut uluran tangan En Xi ia berkata karena
bila ia memegang tangan En Xi maka ia tak akan mampu melepaskannya lagi. En Xi
masih dengan senyumannya mengucapkan selamat tinggal pada Jun Xi. Jun Xi pun
tak kuasa membendung tangisnya lagi.
Malam harinya seluruh tubuh En Xi merasakan sakit dan batuk
terus-menerus. D I hotelnya A Tai bertemu dengan Xin Ai yang memberitahukan
bahwa Yu Mei bunuh diri. Lalu A Tai memanggil En Xi ke kamarnya, tanpa
basi-basi ia langsung mengatakan pada En Xi bahwa ia takkan bunuh diri seperti
Yu Mei kecuali ia melihat En Xi mati terlebih dahulu baru ia rela karena ia tak
mau melihat En Xi bahagia. Lalu En Xi menjawab itu benar, ia dan Jun Xi sangat
bahagia jadi tak ada alasan untuk A Tai memaafkannya.
En Xi meninggalkan A Tai tiba-tiba ia merasa pusing dan
jatuh pingsan. A Tai kaget melihatnya dan langsung membawanya ke rumah sakit.
Jun Xi sedang membalut luka Yu Mei. Tiba-tiba telpon
bordering dan itu dari A Tai. A Tai menyampaikan bahwa En Xi pingsan dan ia
akan menunggu Jun Xi dirumah sakit. Seketika tangan Yu Mei pun terlepas dari
genggaman Jun Xi. Yu Mei hanya bisa bengong dan tak mengerti apa yang telah
terjadi.
Dokter yang menangani A Tai memberitahukan diagnosa
sementara bahwa En Xi hanya kecapean. Tapi A Tai bingung mengapa En Xi sampai
saat ini pun belum juga sadar.
Sedangkan Jun Xi masih bingung harus melihat En Xi atau
tetap menemani Yu Mei. Yu Mei melihat kecemasan di wajah Jun Xi, ia pun
memberikan izin Jun Xi untuk pergi.
Bukan pergi ke rumah sakit, Jun Xi malah pergi ke tempat
dimana En Xi menunggunya hingga malam saat mereka janjian akan ke peternakan.
Setelah En Xi sadar dan sudah diperbolehkan pulang, A Tai
mengantarnya pulang. Namun sepanjang perjalanan tersirat kesedihan dari wajah
En Xi, dan A Tai sadar akan hal itu ia pun segera memberhentikan mobil dan
bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada En Xi dan Jun Xi. A Tai juga berkata
ia sudah memberitahu Jun Xi bahwa En Xi pingsan tapi tetap Jun Xi tidak datang
menemui En Xi. Karena tidak ada jawaban dari mulut En Xi, A Tai pun
menyimpulkan bahwa yang membuat En Xi sampai pingsan adalah karena Jun Xi dan
En Xi telah berpisah. En Xi pun membenarkan semuanya.
A Tai tak percaya ia berteriak mengapa bisa En Xi dan Jun Xi
seperti ini, karena demi bisa bersama En Xi dan Jun Xi rela mencampakkan
pasangan masing-masing. A Tai pun mulai menahan sedihnya, ia tidak tega melihat
En Xi seperti ini ia pun bertanya apa yang harus A Tai lakukan demi En Xi.
En Xi pulang kerumahnya, ibunya sedang mengepel lantai lalu
tiba-tiba ia memeluk ibunya dengan erat. Ibu En Xi pun bingung mengapa En Xi
tiba-tiba manja padanya. Ibu En Xi sudah mendengar bahwa hubungan En Xi dan Jun
Xi, tapi ia ingin memastikan dan bertanya langsung pada En Xi. En Xi pun
membenarkan semuanya bahwa Jun Xi dan tunangannya akan segera menikah jadi
ibunya tidak perlu khawatir lagi pada En Xi. Ibu pun langsung memeluk anaknya
dan tangis En Xi pun pecah di bahu ibunya. Begitu juga Nyonya Yin sudah
mengetahui dari Xin Ai bahwa Jun Xi dan En Xi sudah berpisah.
Nyonya Yin bertemu dan berbicara dengan En Xi di pantai. En
Xi minta maaf akhirnya Jun Xi dan En Xi benar-benar harus berpisah. Nyonya Yin
juga tahu pasti En Xi sedih dan merasa kesepian sekarang. En Xi hanya menjawab
bahwa Nyonya Yin tidak boleh berkata begitu karena En Xi merasa tak apa-apa
baginya dan itu bukan salah Nyonya Yin.
Tuan Yin datang ke galeri Jun Xi. Ia berterima kasih pada
Jun Xi dan juga En Xi karena mereka akhirnya mau bertobat (berpisah). Tuan Yin
mengatakan mungkin karena sifat Jun Xi dan En Xi banyak persamaan itulah yang
membuat mereka berdua akhirnya jatuh cinta. Tuan Yin bilang bahwa sifat Jun Xi
sama sepertinya. Jun Xi mulai menahan tangis ia berkata bahkan bila orang lain
melarang bahkan satu dunia melarang mereka, Jun Xi tak yakin dapat melupakan En
Xi seumur hidupnya. Jun Xi bertanya pada ayahnya apa yang harus ia lakukan agar
tak bersedih. Ayahnya juga memberitahu Jun Xi bahwa ia dan ibunya akan ke Seoul
dalam waktu lama dan tidak bisa menghadiri pameran Jun Xi.
A Tai dan En Xi berbicara di taman. A Tai salut pada Jun Xi
karena walaupun ia tahu En Xi bekerja disini tapi ia tetap akan menggelar
pamerannya di hotel ini, A Tai berkata bahwa Jun Xi sangat tegar. A Tai bilang
bahwa ia akan kembali ke Seoul tapi kemungkinan ia akan di usir oleh
keluarganya. En Xi kaget dan bertanya mengapa ia bisa di usir. A Tai telah
mengatakan pada keluarganya bahwa ia akan menikahi En Xi, A Tai menyakinkan
walaupun keluarganya tak menyetujuinya ia mau tetap menikahi En Xi. Sekali lagi
A Tai mencoba melamar En Xi, tapi En Xi tak menjawab apapun hanya pergi tanpa
kata-kata.
Setelah melihat tempat pameran A Tai ke pasar untuk
membelikan Yu Mei buah. Tak di duga ia bertemu dengan En Xi disana setelah
sekian lama tidak berjumpa. Lalu mereka berdua mengobrol di kedai. Jun Xi
menanyakan kabar En Xi apakah sudah baikkan dan apakah penyebab En Xi sakit
karena saat menunggunya di pantai. En Xi berbohong ia bilang bahwa saat itu ia
tidak menunggu Jun Xi, ia tidak jadi datang karena ia merasa Yu Mei sangat
mencintai Jun Xi jadi ia tak boleh melarikan diri lagi bersama Jun Xi. Jun Xi
hanya diam dan air mata sudah terlihat mengenang di matanya. En Xi juga berkata
bahwa A Tai sudah menerimanya kembali dan mereka akan segera menikah, walaupun
keluarga A Tai melarangnya tetapi A Tai mengatakan bahwa En Xi harus percaya
padanya. En Xi bilang ia bukan sengaja memberitahukan pada Jun Xi tapi ia hanya
berharap bisa bahagia seoerti Jun Xi dan Yu Mei. Air mata Jun Xi akhirnya jatuh
juga tak tertahan ia hanya terus diam, En Xi melihat hati Jun Xi yang merana
sama sepertinya ia pun ingin mengenggam tangan Jun Xi tapi ia urungkan niatnya
dan hanya menempelkan jarinya pada jari Jun Xi.
Saat sedamg merapikan galeri Jun Xi, Yu Mei menumukan
setumpuk foto-foto En Xi. Setelah Jun Xi sampai Yu Mei pun mengatkan apakah Jun
Xi sudah bertemu dengan En Xi. Jun Xi pun jujur bahwa hari ini ia bertemu
dengan En Xi. Yu Mei pun menangis ia bilang bahwa ia yang mengatur agar Jun Xi
bisa pameran di hotel tempat En Xi bekerja, Yu Mei ingin melihat bagaimana hati
Jun Xi saat ini terynyata hatinya memamg tetap untuk En Xi bukan padanya. Jun
Xi berkata bahwa ia akan tetap bertanggung jawab pada Yu Mei karena ia sudah
memilih Yu Mei.
A Tai datang ke acara pameran Jun Xi walaupun belum
benar-benar di buka. Ia perhatikan satu per satu lukisan karya Jun Xi ia
melihat semua karya Jun Xi adalah sosok wanita dan pantai. Ia tahu sosok siapa
yang Jun Xi gambarkan di kanvas itu adalah En Xi. Tiba-tiba Jun Xi ada di
belakang A Tai, Jun Xi langsung bertanya apakah A Tai benar-benar serius pada
En Xi. A Tai kaget dan balik bertanya apakah En Xi sudah cerita pada Jun Xi
mereka akan berkencan lagi. Jun Xi tetap menanyakan hal yang sama tapi A Tai
tidak menjawab dan pergi begitu saja.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 11 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :