En Xi tiba dirumah dan langsung tidur bersama ibu nya, ibu
nya berkata bahwa hari ini kakaknya marah-marah. Belum sempat ia menjelaskan
pada ibunya, kakaknya masuk dan menarik En Xi keluar rumah. Ia terus saja mengoceh
dan memukul En Xi. Ibu nya ikut membantu tapi tetap kakaknya kalap, kakaknya
bilang ini semua karena En Xi dia harus kehilangan pekerjaan. Ibu dengan cepat
mengambil centong dan memukulkan pada anak laki-lakinya itu. Kakak En Xi pun
menyerah dan kabur. Ibu meminta En Xi untuk cepat meninggalkan rumah mereka. En
Xi sendiri tidak rela pergi karena ia takut kakaknya akan memukul ibunya lagi,
lalu En Xi mengeluarkan uang dan bilang pada ibunya untuk disimpan jangan
sampai diberikan pada kakaknya lagi. En Xi akhirnya pergi ke telpon umum, ia
menekan nomor Jun Xi tapi ia ragu dan tidak jadi menelponnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis9V4S1sDph5JugTdlcZDHQIFHogyTjVtiYZaNRnD0FysQU6ugqhbdOqivFZ6YyfmE68RkCLasLnBKIfjZ3ZVmWfYpfl5dVPCAKZ-QWOtkSE2U9R5hEkLIw1ZIUFh41rUYBsRbbWvenXk/s1600/Endless+Love+%25281%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxczU49_9ITzwKRibiWieuCBakBWxQqJDnNRdfnWGUOHMzddGajxvk5bejj8mmHpEN9RVhwJvxTb9xUX6qldvJGev8mdFHpP0BgqWsU0ftJpZ4i6u8f0elSi6hVU0hlL1q009NmszYL0w/s1600/Endless+Love+%25282%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheRlXYDgLlrY8GntgGq3sHA5YSGn3f_JDjDmjuHQL2OHU8c1mRTFyCwFfkRnUP5s6a6iJlReSuAMGxYQhNo_v89hlZa05xY7ZZLSu6xBnrn-vhoCgbjeRm0ruZ4NOuS-d8RWeu24EMg6Q/s1600/Endless+Love+%25283%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjokqhI0dJyUxUSowj_gRto74r9oZ6XTmA31qRJar-_N8ZKmbjC7GYc5bNM0NCPFt9Nk8UTcW2vMwcJS5Vfjx6Qw3drTAtjZKx0hopANOsCkCxfFsPr_e_p0zg1IUNhADL4hRMUUjYH90/s1600/Endless+Love+%25286%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwO4f6tLAVp4Ga6S5L9G0MqaaUnd0XbT0QO_YChioXdL1BJZ-VXLYwe6ao9gb29SeGk5EkM2hSv8wl2TClNOBSGJzzlunI6ZTQVG0wBT5K3Oji0ryQFYGLJsjLYYXqz5cLNBre3A8Y5BE/s1600/Endless+Love+%25287%2529.jpg)
Pagi-pagi sekali Jun Xi bangun, ia membuka galerinya dan ia
kaget dengan apa yang ia lihat. En Xi sedang duduk di halamannya dengan membawa
banyak tas di tangannya. En Xi bergurau apakah ia datang terlalu pagi, dan En
Xi juga meminta izin agar ia dapat tinggal di galeri Jun Xi untuk beberapa hari
saja. Jun Xi memegang pipi En Xi dan melihat ada tanda lebam di pipinya, ia
sadar apa yang telah En Xi alami. Jun Xi pun membolehkan En Xi tinggal di
tempatnya.
Jun Xi mengambil obat untuk luka En Xi, ia tampak terpukul
mengingat apa yang sudah En Xi alami. Lalu Jun Xi menaruhnya di atas tas En Xi.
Saat bercermin En Xi melihat memar di wajahnya sendiri, lalu ia melihata ada
obat di atas tas nya. Karena merasa bersalah En Xi pun mencari Jun Xi yang
sedang termenung, ia meminta maaf karena telah berbohong. Jun Xi tersenyum, ia
mengatakan ia juga senang bisa tinggal bersama-sama lagi.
En Xi tertidur dengan pulas, Jun Xi membelai rambut En Xi
dan mengucapkan “selamat malam”, ini hal yang selalu ingin Jun Xi katakana
sejak dulu. Jun Xi pun mengingat semua kenangan mereka saat kecil. Ia merasa
sungguh kasian dengan kehidupan En Xi. Ia menangis untuk En Xi.
Keesokan paginya Jun Xi pergi mencari kakak En Xi, ia
bertanya dengan orang sekitar. Dan akhirnya ia menemukan kakak En Xi yang
sedang minum. Tanpa berkata apapun, Jun Xi langsung menghajar kakak En Xi.
Kakak nya pun kaget dan bertanya siapa ia sebenarnya. Jun Xi menjawab bahwa ia
adalah Jun Xi dan memberitahu En Xi saat ini tinggal dengannya dan
memperingatkan bahwa jika kakaknya masih mendekati En Xi, maka Jun Xi pun tak
akan tinggal diam.
A Tai sedang bermain golf, stelah selesai ia mendapatkan
telpon dari Jun Xi. Jun Xi hanya menanyakan kabar A Tai tapi Jun Xi menyuruhnya
untuk datang ke tempat ia saat ini. Jun Xi berkata ia tidak bisa karena sudah
ada janji. Jun Xi mengatakan bahwa En Xi tinggal bersamanya. A Tai senang
mendengarnya.
A Tai lalu memanggil asisten ayah nya itu, ia meminta
asisten nya itu untuk memecat supervisor saat ini juga. Tapi asisten berkata
bahwa ia tidak bisa begitu saja memecat tapi mungkin ia bisa dipindahkan ke
bagian lain. A Tai tetap ngotot dan tak mau tau bagaimanapun cara nya A Tai tak
mau melihat supervisor itu lagi. A Tai juga memerintah kan asisten nya itu
untuk tidak sembarangan menyebut nama En Xi tapi tambahkan dengan tambahan Nona
di depan namanya.
Ternyata Jun Xi ada janji dengan En Xi untuk kepasar membeli
bahan-bahan makanan, En Xi ingin memasak makanan yang enak untuk Jun Xi dan
juga merayakan hari pertama Jun Xi mengajar kelas melukis. En Xi bertanya
apakah tunangan Jun Xi sudah mengetahui tentang jadi diri En Xi. Jun Xi
menjawab belum dan ia juga bertanya pada En Xi bagaimana ia menjelaskan
hubungan mereka pada orang lain. En Xi menjawab biar saja orang lain tahu bahwa
En Xi adalah adik sepupunya. Nanti setelah orang tua dan Xin Ai datang baru
mereka mengatakan yang sebenarnya. Lalu Jun Xi mengatakan mengapa En Xi terlalu
sopan bila bicara dengannya, En Xi hanya bilang bahwa ia agak kaku karena sudah
lama tak bertemu. En Xi menanyakan kabar Xin Ai, Jun Xi bahwa Xin Ai sangat
pandai ia sebentar lagi akan mendapat gelar MBA. En Xi asing mendengar kata
MBA, ia pun bertanya. Jun Xi menjelaskan bahwa MBA berarti professor.
Sesampainya di rumah mereka berdua kaget karena sudah ada Yu
Mei dan ia telah menyiapkan makan malam yang banyak. Mereka pun makan bersama.
Yu Mei menanyakan untuk berapa hari En Xi akan tinggal bersama Jun Xi, En Xi
bilang mungkin untuk 2-3 hari. Tapi Jun Xi membenarkannya, ia bilang pada Yu
Mei bahwa En Xi akan tinggal bersamanya. Setekah makan Jun Xi mengantar Yu Mei
pulang. Diperjalanan Yu Mei menanyakan mengapa Jun Xi tidak bicara padanya dulu
masalah En Xi, tapi ia tidak marah. Ia mengingatkan Jun Xi bahwa besok mereka
akan mengunjungi rumah Jun Xi. Yu Mei juga menyarankan bagaimana kalau mengajak
En Xi dan A Tai juga. Jun Xi kaget dan ia bilang mungkin En Xi tak akan senang
lebih baik Yu Mei hubungi A Tai saja.
Saat Jun Xi selesai mengajar, tiba-tiba sudah ada A Tai
menuggunya. Sekalian Jun Xi mengajak A Tai untuk ikut kerumahnya dulu besok. A
Tai saat itu juga bicara pada Jun Xi ia ingin berkencan dengan En Xi, dan ia
harap Jun Xi dapat menyampaikan padanya. Jun Xi dengan tegas berkata tidak
boleh pada A Tai. A Tai pun heran alasan apa Jun Xi melarangnya, apakah Jun Xi
akan menjaga En Xi seumur hidup. A Tai pun bilang bahwa Jun Xi tidak tahu
sebelum ia bertemu dengan En Xi, ia hamper saja menikah dengan pria tua.
A Tai pun menemui En Xi untuk member kabar bahwa En Xi bisa
bekerja lagi besok. En Xi sangat senang dan bertanya apakah boleh dengan
supervisor Jin dan apakah A Tai yang telah memohon padanya.
Keesokannya pun E n Xi pergi bekerja, saat En Xi sedang
membawa troli salah satu temannya mengajaknya bicara. En Xi menanyakan
kemanakah supervisor Jin karena daritadi ia tidak melihatnya. Teman nya pun
bilang ia sudah di mutasikan menjaga kolam renang semua ini karena atasan baru
itu. En Xi berkata sungguh keterlaluan atasan itu. Temannya juga bilang bahwa
gosip yang beredar En Xi dekat dengan atasan itu, tapi temannya berfikir lagi
mana mungkin En Xi bisa dekat dengan atasan itu, kalau tidak salah nama atasan
itu adalah A Tai.
En Xi kaget dan menanyakan sekali apakah temannya menyebut A
Tai, tanpa di duga A Tai ada didepan En Xi.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 5 part 2 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :