Han Tai menemui Jun Xi, ia berkata bahwa ia tidak menyangka
dapat menemui Jun Xi lagi, tapi ia merasa setiap kali ia merasa kesusahan pasti
ia ingin bertemu Jun Xi. Jun Xi bertanya apakah ada yang terjadi pada En Xi ?? apakah
En Xi mengalami kecelakaan ?? Han Tai tidak memberitahukan yang sebenarnya
sedang dialami En Xi. Han Tai hanya berkata bila nanti Jun Xi dan Yu Mei pergi
ke Amerika ia sangat berharap Jun Xi tidak perlu kembali kesini lagi selamanya.
Jun Xi memandang sahabatnya itu dan berkata dengan wajah tertekan ia meminta
pada Han Tai untuk menjaga En Xi selamanya.
En Xi menemui Jun Xi di rumahnya, Jun Xi pun memberikan the
hangat untuk En Xi. Dengan segera En Xi menggenggam tangan Jun Xi dengan erat,
Jun Xi menoleh kaget pada En Xi. En Xi bertanya apakah Jun Xi bisa tidak pergi
ke Amerika dan bersamanya selama 6 bulan saja ?? Jun Xi pun duduk di samping En
Xi dan bertanya sebenarnya apa yang ingin En Xi sampaikan. En Xi menangis, ia
berkata apakah ia tidak boleh bersama Jun Xi 6 bulan saja ?? ia sangat menyukai
Jun Xi mengapa harus ia yang mengalah.
Jun Xi tidak kuasa menahan air matanya, dengan berat hati
Jun Xi berkata bahwa hanya ini yang ia bisa lakukan saat ini. En Xi terus
menangis dan berkata mengapa Jun Xi tidak bisa melakukan ini hanya 6 bulan saja
setelah itu ia bisa bersama Yu Mei selamanya. Jun Xi bertanya pada En Xi jika
ia mau bersama En Xi maka ia akan bunuh diri saja apakah En Xi mau ia berbuat
seperti itu ?? En Xi pun berkata bahwa Jun Xi tidak boleh melakukan hal itu.
Jun Xi memutuskan untuk menemui Han Tai dirumahnya, Han Tai
bertanya ada apa Jun Xi mencarinya padahal tadi pagi mereka sudah bertemu. Jun
Xi langsung bertanya apakah yang sebenarnya terjadi pada En Xi ?? ia tahu pasti
Han Tai mengetahui sesuatu mengenai En Xi. Han Tai menjawab dengan nada ketus,
apakah Jun Xi mempunyai hak untuk bertanya mengenai masalah En Xi, Han Tai juga
berkata bahwa masalah En Xi adalah tanggung jawabnya maka Jun Xi tidak perlu
peduli. Tiba-tiba telpon Han Tai berdering, ternyata telpon dari rumah sakit
yang mengabari bahwa En Xi pingsan di jalan. Han Tai kaget dan menjauh dari Jun
Xi, tapi Jun Xi sekilas mendengar Han Tai menyebut-nyebut kata pingsan ia pun
langsung bertanya pada Han Tai siapakah yang pingsan ?? Han Tai langsung
menjawab bahwa yang pingsan adalah temannya dan itu urusan pribadinya.
Han Tai segera pergi kerumah sakit, ia mendengar En Xi
mengeluh pada dokter bahwa ia sangat sakit ia minta tolong karena ia sangat
merasa ketakutan saat ini, Jun Xi mendengar semua ucapan En Xi dan ia tidak
sanggup mendengar kesakitan En Xi lagi ia memutuskan keluar dari ruangan.
Setelah selesai perawatan Han Tai membawa En Xi kerumahnya, ia terus setia
mendampingi En Xi di sisinya saat En Xi tertidur pulas. Han Tai terus
memandangi wajah En Xi dan terlihat memikirkan sesuatu.
Jun Xi sedang melamun sampai-sampai ia tidak mendengar Yu
Mei memanggil namanya. Yu Mei berkata sebenarnya Jun Xi sedang memikirkan apa
?? Ju Xi pun berkata bagaimana jika Yu Mei memberikan waktu padanya lebih
banyak lagi beberapa bulan saja sudah cukup, Jun Xi berjanji akan menyusul Yu
Mei ke Amerika. Yu Mei langsung menangis dan marah sebenarnya Jun Xi
menganggapnya siapa ?? mengapa Jun Xi tega selalu membuatnya sedih setiap hari
?? kalau Jun Xi mau pergi silahkan pergi dari sekarang. Jun Xi langsung memeluk
agar Yu Mei tenang, saat di peluk Yu Mei pun menarik ucapannya dan meminta Jun
Xi jangan pergi.
Pagi-pagi Han Tai membuatkan bubur untuk En Xi, ia
memberitahukan pada En Xi bahwa ia sudah menemukan rumah sakit yang bagus untuk
En Xi. Dokter rumah sakit berkata bahwa penyakit En Xi bisa di sembuhkan dalam
beberapa bulan. En Xi tidak menjawab ia malah langsung ingin pulang, Han Tai
pun mengancam jika En Xi tidak mau menyembuhkan penyakitnya maka ia akan
memberitahukan penyakit En Xi ini pada Jun Xi. En Xi langsung memohon pada Han
Tai agar tidak memberitahukan mengenai penyakitnya pada Jun Xi karena Jun Xi
akan pergi ke Amerika, ia tidak mau membebani Jun Xi lagi.
Han Tai pun bilang bila rumah sakit dalam negeri tidak dapat
mengobatinya maka ia akan membawa En Xi berobat ke luar negeri. Han Tai sangat
memohon pada En Xi untuk melakukan ini karena baginya bila En Xi meninggal maka
untuk apalagi ia hidup. En Xi lagi-lagi ingin meninggalkan Han Tai. Han Tai
kali ini marah besar, ia berkata bahwa ia tahu En Xi mau menyerah dengan
penyakitnya. Apakah En Xi tidak mau hidup ?? apakah ia mau meninggal hanya
karena penyakit ini ?? En Xi menjawab dengan lemah bahwa ia tidak mau dan ia
ingin hidup, ia minta maaf karena bila ia disamping Han Tai maka hanya bisa
membuat Han Tai dalam kesusahan. Han Tai berkata bahwa En Xi tidak bersalah dan
tak perlu meminta maaf padanya, yang perlu En Xi lakukan adalah ikut kerumah
sakt bersamanya dan ia akan terus menemani En Xi.
En Xi mempersiapkan semua barang-barang yang dibutuhkan
untuk perawatan di rumah sakit, tiba-tiba ia teringat cincin pemberian Jun Xi
saat dulu. En Xi menggengam cincin itu dengan erat dan membawanya serta. En Xi
membelikan banyak hadiah untuk ibunya, ibunya bingung mengapa En Xi
mengeluarkan banyak uang untuk membelikannya barang yang tidak habis ia pakai
seumur hidup. En Xi menjawab dengan senyuman bahwa ia hanya ingin memberika
ibunya kenangan yang indah selagi ada waktu. En Xi berbohong pada ibunya, ia
berkata bahwa ia akan pergi ke Seoul karena ia mendapatkan pekerjaan. En Xi
memutuskan berbohong agar ibunya tidak tahu dan khawatir atas penyakitnya yang
semakin parah.
En Xi datang menemui Xin Ai, Xin Ai menghampirinya dengan
wajah sinis. En Xi berkata bahwa ia ingin pulang bersama Xin Ai hari ini. Xin
Ai menjawab dengan nada tidak suka bahwa hari ini ia ada lembur. En Xi
memberitahukan bahwa besok ia akan pergi ke Seoul maka dengan sangat ia meminta
tolong pada Xin Ai untuk menjaga ibunya. Xin Ai tertawa geli, untuk apa ia
menjaga ibu En Xi. En Xi berkata bahwa selain dirinya hanya Xin Ai yang bisa ia
percayai untuk menjaga ibunya daripada kakaknya sendiri dan juga hari ini ia
minta izin untuk menginap dirumah Xin Ai. Karena mungkin ia tidak akan bisa
melihat ibu Xin Ai lagi. Xin Ai acuh pada perkataan En Xi, ia malah bertanya
apakah En Xi sudah selesai bicara ?? lalu pergi meninggalkan En Xi.
Tanpa persetujuan Xin Ai, En Xi tetap menemui Ny. Yin dan
tidur bersamanya. En Xi bertanya apakah Ny. Yin benci padanya ?? Ny. Yin
menjawab bagaimana ia bisa benci pada En Xi, karena hanya dengan memikirkan En
Xi saja ia sudah merasa lebih baik. En Xi menangis dan bilang jika dari awal ia
tahu bahwa ia bukanlah anak Ny. Yin mungkin semuanya jauh lebih baik. Ny. Yin
mengusap air mata En Xi sambil berkata, bahwa bersama En Xi lah ia bahagia.
Saat dulu ia menerima Jun Xi dan En Xi pergi hatinya sangat terluka. Ny. Yin
jadi ingat saat En Xi kecil dulu memberikan bunga untuknya, ia sangat bahagia
memiliki seorang anak yang manis seperti En Xi.
Han Tai menjemput En Xi dirumahnya, kakak En Xi menghampiri
Han Tai dan berterima kasih karena Han Tai telah memberikan pekerjaan padanya.
Han Tai lalu mengeluarkan uang dan memberikannya pada kakak En Xi untuk memeriksakan
darahnya ke rumah sakit. Kakak En Xi bingung untuk apa ia periksa darah karena
ia tidak sakit, Han Tai pun sangat memohon agar kakak En Xi melakukannya. En Xi
pamitan pada ibunya, wajah En Xi pucat pasi dan dibalut kesedihan yang luar
biasa. En Xi berpamitan dan menggengam tangan ibunya sambil berkata bahwa ia
akan segera pulang. Han Tai memandang sedih pada En Xi.
Supervisor, kakak kelas Jun Xi dan Yu Mei sedang makan
bersama di halaman rumah Jun Xi. Supervisor bertanya dimanakah Jun Xi. Yu Mei
pun memberitahukan bahwa mood Jun Xi beberapa hari ini tidak baik dan ia sering
mabuk-mabukan. Tidak lama kemudian Jun Xi ikut bergabung, supervisor langsung
memberitahukan mereka semua bahwa hari ini En Xi dan Han Tai akan pergi ke
restoran di Seoul karena En Xi akan bekerja disana. Jun Xi kaget mendengarnya,
selang beberaa saat En Xi dan Han Tai datang ke rumah Jun Xi dan bergabung.
Jun Xi memandang En Xi dengan tatapan penuh pertanyaan, ia
langsung meminta En Xi untuk ikut dengannya karena ia ingin bicara pada En Xi.
Yu Mei langsung mengejar Jun Xi yang berjalan lebih dulu, namun tangan Han Tai
dengan cepat mencegah Yu Mei dan berkata pada En Xi agar segera mengikuti Jun
Xi. Setelah Jun Xi dan En Xi pergi, Yu Mei bicara pada Han Tai.
Yu Mei bertanya apakah En Xi benar-benar akan pergi ?? Han
Tai pun menjawab bahwa kini Yu Mei boleh tenang karena Jun Xi akan terus
bersamanya. Yu Mei tersinggung dan bertanya apa maksud perkataan Han Tai ??
kenapa Han Tai menyalahkannya ?? Han Tai pun berkata karena En Xi akan ke Seoul
dengan begitu Jun Xi akan bersama Yu Mei tapi bila Jun Xi tahu kebenarannya
mungkin Jun Xi akan membunuhnya, Yu Mei bertanya sebenarnya apa yang Han Tai
maksud. Han Tai hanya menggelengkan kepalanya tidak berkata apa-apa lagi.
En Xi dan Jun Xi bicara berdua, Jun Xi langsung bertanya apa
alasan En Xi pergi ke Seoul. En Xi pun berkata bahwa ia ke Seoul memang bukan
untuk bekerja, ia kesana di ajak oleh Han Tai dan ia pun berjanji untuk ikut
bersamanya disana. Jun Xi kaget mendengarnya dan mempertegas ucapan En Xi,
apakah maksudnya En Xi akan hidup bersama dengan Han Tai. En Xi pun mengiyakan,
ia mengucapkan terima kasih pada Jun Xi karena saat itu telah menolaknya untuk
bersamanya selama 6 bulan. En Xi berkata bahwa ia juga malu pada dirinya sendiri
saat meminta Jun Xi untuk tidak pergi.
Kini ia sadar bahwa ia harus pergi dari sini dan membuka
kehidupan baru, karena disini banyak hal yang membuatnya sakit hati. En Xi juga
berharap Jun Xi tidak menyesal dengan keputusan apa yang telah ia ambil. En Xi
pun segera mengucapkan selamat tinggal dan berkata Jun Xi selamanya akan ada di
dalam hatinya, dengan segera Jun Xi menggenggam tangan En Xi dan berkata bahwa
ia sungguh menyesal.
En Xi dan Han Tai kini sudah berada di rumah sakit, Han Tai
berterima kasih banyak pada En Xi karena sudah mau pergi bersamanya. En Xi
menjawab bahwa ialah yang seharusnya mengucapkan banyak terima kasih pada Han
Tai yang telah menjadi penolongnya. Han Tai bertanya pada En Xi apakah ia takut
menjalani pemeriksaan, En Xi menggelengkan kepalanya. En Xi balik bertanya
apakah pemeriksaan itu akan terasa sakit, Han Tai tersenyum dan berkata bahwa
sakitnya hanya sedikit. Han Tai lalu mememluk En Xi dan berkata kini En Xi
tidak perlu takut karena ada ia yang akan menjaganya.
Han Tai bertanya apakah En Xi memiliki jimat pelindung, En
Xi tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Tiba saatnya pemeriksaan, En Xi di
temani oleh suster yang sedang memberikan pengarahan. En Xi sangat takut saat
melihat dokter mengambil jarum suntik yang sangat besar. Saat pengambilan darah
En Xi berteriak kesakitannya, namun ia bertahan demi mencapai kesembuhan.
Ternyata En Xi memakai cincin pemberian Jun Xi sebagai jimat pelindungnya. Tapi
setelah pemeriksaan entah mengapa En Xi melepas cincin itu dan menyimpannya.
Saat dirumah Jun Xi mendengarkan voice mail yang masuk ke
telpon rumahnya, ternyata itu pesan dari Yu Mei yang berkata bahwa ia sedang di
rumah sakit Seoul dan meminta Jun Xi untuk tidak mabuk-mabukan lagi karena
nanti mereka akan makan bersama dengan keluarga Jun Xi. Jun Xi tidak mengikuti
kata-kata Yu Mei ia malah mengambil bir dan menenggaknya hingga habis. Sesaat
setelah pesan dari Yu Mei sudah selesai, ada pesan dari dokter Kim yang
mengabari bahwa kini Yu Mei tidak perlu ke rumah sakit lagi karena tangannya
sudah sembuh. Alangkah terkejutnya Jun Xi mendengar berita tersebut.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 14 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :