Yu Mei, Xin Ai dan kedua orang tua Jun Xi sudah menunggunya
di rumah untuk makan malam, betapa kagetnya semua orang melihat Jun Xi masih
rumah dalam keadaan mabuk berat. Jun Xi setengah sadar, Yu Mei mendekati Jun Xi
mau menolongnya berjalan namun dengan cepat Jun Xi menarik tangannya menjauh
dari Yu Mei. Jun Xi menumpahkan seluruh makanan dan memcahkan gelas, dengan
sempoyongan Jun Xi mengambil gelas di dalam lemari. Jun Xi terkejut melihat
gelas milik En Xi ada berdampingan dengan gelas ibu, ayah dan juga miliknya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr2_jFXOoioPXFqTaIGFY0FFaR2kFpH8STXaVWS0gY65Mm3eqPMFg6d1KnMNTy7DR79OMlOAT9PdMxK3UoL_MNmtlJDq0JS4dsEGTeTZCjxFZPPlkNoTBInNVnsspwt-5fceLFvkJEAeU/s1600/Endless+Love+%252823%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib7t5YegevKSUal_sFati73wC47FoofuUuVKUpUrEbuIsf1zEgJNo66t_Oy17tOdIRlILk0CPM80cZCOR-iN1-6qn1LVHiTeNIuhIMen4IjMqWrAjdCIaqzpl2yVC2ulwhKygspwTUtbE/s1600/Endless+Love+%252824%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPdxBO576Ug14oET8EYaGZnHsTV8P8DXhj3VGwiM-7F6xX_9aUAMQ4TqJv0aVZIGKlfynO0szEN2hZvPIm0qs1V9rmWn6oioFTZeWgPw8XEGcp0_fHx14Ii6kqXIpDGOKB30ceLLHpdbs/s1600/Endless+Love+%252825%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjROppee9oJVaPEv1ZdzcdQhJO45M1qP5pQ2Yk60NZk_kdPZjszdns-dMJwrlY54VGNYUVWZEXlrrx9kOycEAL9r5ChndpwXsZG4ASVHT-UZUYYpW4_aE_u3uQqDHfPWzrnRqPIuoPaTjo/s1600/Endless+Love+%252826%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPzqSUD94QAIFqRYxv-s2vyG73WEWZPY6yldHa9QPji8yxXQqzq-X2XyQczhk_64AAPOtFwPWF34GOl_HNcJeyW5gN1N7ixSTq5MKdB0Q86X6fjdOU5depYD-uO8ZRqL_EZcTwj4qQUeA/s1600/Endless+Love+%252827%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMerj_XUH4lHswgtjXOYEEIoutJamwHfxnpfS6w6didrCp5bmlwifMciJtELYSQb0aiB1KYthgRu-m1QhvRQdygpmJqd5BzxlVhZHeo-5U_dkRUnMQ8TeHt00bu0NUjnL9ueBA9TQIbOc/s1600/Endless+Love+%252828%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjngaRom3aNTOVPfGQCFyzuBeTyA3nswEv1qrnrxIzOAWu9yxkOjGe0XBaG3zpudO9V8XKWtN36wbX2DXPMyh767a7AbL1_XY7ApkyMAUKGAK32P-qDQ9rq1OwoWhyphenhyphenaOC9sSA-aaDSrLNE/s1600/Endless+Love+%252829%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYMQqHAyftaHWiMKUq5-X3_faGW2-QQaDCTk_3m6NVxUF86vkti2w54FwwOJ-8nxZFBIhDY3A1yFf1RH2xMdx5kNRXaxkgcZDhdxJsoVZsmArY-SKNVZhxrtjk9w3vctRO2uoTFqw0mPE/s1600/Endless+Love+%252830%2529.png)
Sesampainya dirumah Yu Mei mendapat telpon lagi dari dokter
Kim yang menanyakan apakah ia sudah mendegar pesan yang ia sampaikan. Yu Mei
tercengang mendengarnya, ia segera menghampiri Jun Xi yang sedang merapikan
pakaiannya. Yu Mei bertanya apakah Jun Xi sudah mengetahui bahwa tangannya
sudha sembuh. Jun Xi hanya diam tak memjawab. Lagi-lagi Yu Mei menangis ia
meminta maaf karena tadinya ia ingin memberitahukan Jun Xi namun ia sangat
takut kalau Jun Xi tahu tangannya sudah sembuh Jun Xi akan meninggalkannya. Jun
Xi berkata bahwa Yu Mei tidak perlu meminta maaf karena ialah yang seharusnya
meminta maaf pada Yu Mei.
Yu Mei bertanya apakah Jun Xi tidak akan meninggalkannya dan
mencari En Xi ?? Jun Xi menjawab bahwa ia tidak akan mencari kemana En Xi
pergi. Melihat gelasnya ada disani itu berarti En Xi sudah menyiapkan segalanya
dan melupakan semua kenangan bersamanya. Jun Xi meminta izin pada Yu Mei karena
ia ingin berlibur seorang diri. Ia ingin segera melupakan masa lalu bersama En
Xi dan akan kembali pada Yu Mei lalu pergi bersama-sama ke Amerika. Jun Xi
meminta pada Yu Mei selama ia pergi tolong jaga gelas ini, namun setelah ia
kembali nanti gelas ini sudah menjadi biasa dan tidak ada arti apa-apa.
Han Tai dan En Xi sedang berjalan-jalan sore, En Xi meminta
pada Han Tai dapatkah ia memberikannya sebuah jimat. En Xi meminta kalung yang
pernah Han Tai berikan padanya yang menjadi jimat pelindung saat ia sakit. Han
Tai tersenyum mendengarnya, ia berkata ia pasti akan memberikan kalung itu pada
En Xi. Namun Han Tai mengajukan satu permintaan bila En Xi mengizinkan bisakah
ia memberikan En Xi jimat yang lain selain kalung itu. En Xi pun tersenyum.
Sedangkan Jun Xi sedang berlibur seorang diri, ia pergi ke perkebunan dimana
dulu ia dan En Xi kabur dari rumah. Ia menjelajahi setiap sisi tempat yang
pernah menjadi kenangannya bersama En Xi.
Sebelum masuk ke dalam ruang pemeriksaan, Han Tai
menghampiri En Xi dan memberikannya jimat sebuah cincin untuk En Xi pakai saat
ia dalam kesakitan. Saat pemeriksaan tiba En Xi pun menahan rasa sakit, tapi
kini di jarinya tersemat cincin pemberian Han Tai bukan cincin dari Jun Xi.
Walaupun begitu, pikiran En Xi hanyalah tertuju pada Jun Xi seorang. Sama
halnya dengan En Xi, Jun Xi pun sedang meratap dan mengingat kenangan saat ia
memberikan cincin pada En Xi saat dulu.
Han Tai berpamitan pada En Xi karena harus meninggalkannya
selama 3 hari ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan. En Xi berkata jika
memang Han Tai sibuk ia tidak apa-apa disini sendiri. En Xi pun mengingatkan
Han Tai agar hati-hati di jalan. Han Tai menoleh dan tersenyum pada En Xi, ia
berkata mendengar En Xi berkata seperti itu membuatnya merasa ada kesempatan,
Han Tai pun bilang bahwa ia tidak akan meninggalkan En Xi selama 3 hari, ia
pastikan akan kembali besok untuk menemani En Xi. Han Tai bertanya sekali lagi
apakah Jun Xi tidak boleh mengetahui penyakit En Xi ?? dan apakah En Xi tidak
mau bertemu dengannya sebelum ia kembali ke Amerika ?? En Xi lagi-lagi tersenyum
menggelengkan kepalanya dan mengucapkan terima kasih pada Han Tai.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7qzwDyEBMWObjIGZjXsnbaYspdPD8-825sbeHFPDvI2yvjTDblOVXeuzt2-XUzGYBotO6H16gpKBbjeUB2B2oAtMSH5cWBxLgMZancIv8Y0IigiFqg8mFfLfaxscAdjnzcwp_vBWmK6I/s1600/Endless+Love+%25287%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYtQFKny_ZoikTcXImlqpy-bVOeG6-PLRrbSWwDKVIvIX3KqJKZ6hLxqQTGhsO3lxKldJAfkz4wggYKNG0qGaH1m7oh-DmR_eDVSDZBFqsdjsYqBWnnXy7m4TEoivuN2F16sluj7onuAg/s1600/Endless+Love+%25288%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq-jcQ-dIF0WYLRhIk7k93rgWPZkaFjt7xlJ5KcqqEuvD3BTyWPxXw6NdK1CUB6GOUxidm8XpWuSpxNRrgUpj3b3AQ8iGNAE6In-SQoqDkASni5BCH6nxCG3Te5cOOFP2lPtALtAbL2ZU/s1600/Endless+Love+%25289%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFcvpVpZXovNdzLFxrEfI-pd58QvkJcMn1-j2RW5xDA9p-MgNouUHZ2wQjpwvnIY-rItAmGzMRoQ03QNNIBNPJKjWVZ8V0PWYR9Rl7G4vz9Uut2t4tCsdFTZcGB3gFqMRn9Y5wVtw-ejM/s1600/Endless+Love+%252810%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd5nlP00aVkZHfBlxYdjpubgtbyyIwnh0Kgsm3-mrUG3jBcDA-_yk2scz6HuoTVlxeS7v3hYt45qdbeaGrvrFKP6no-rvuVji4C9jrT5NHiT5e6FHHeNdZbWWEErvt8W22Iz1wyt4FSiM/s1600/Endless+Love+%252811%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN8RB1LQqjC7kAM8NM6AMib_5LpGvFb7Ywhj8xilC92pB9M8ve3UtbkEyq1v81jh5EsEkEjpp9uMYH_GVqEQ80mdz2WWfKCb0ng1DQuvK33n3Sx94Ar1T0Plll2UCE-gnp0_6mIpnez5g/s1600/Endless+Love+%252812%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJMu6cG76bzGubXg-Z8DKOFJ6xIumZs2TDyAU0_1oR1cR7opOB1ubo0dD3S00M5E5_Cqeyr_-CKpE_kCoAeKCCTJFXXi-T-RMuISaNEMDfuWdoSAvseVHvYvz3FYxzDM-wNTA4j176CPg/s1600/Endless+Love+%252813%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjexwn1NPsjZJU45RiciTu4cLiG5ue2Eiy4TjWRr7ZCU3xJmMtmi_dgyFuGrGhOfoWRfs7GFcOIycu229MbQ1YW67zsjFffcLLa4llXDquxJXSY1ojQv7sD5vBnfdS2dnGZrd-5aQMIpmM/s1600/Endless+Love+%252814%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsid4WN6yrayX0popNHE6vPtL6CAZI8Aq_jEo9xTFhxzVz0NKKrtDcZ4p5RpZKmVYxYGvicdpexsFidO0udmkh7OB12ZVo6DFcTOjOmbO4V9lN1ZR56P9dxXoUYPNufLWPPpSwHJZIXKM/s1600/Endless+Love+%252815%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoamvrn78zxt6FKmsfhkyZAPCbiB7cVMuIC5mkVVGs5qbwuSbWmuN4VWjeJAGoRC_4i2kkc7iILHyjG_qYWPIMdfHkNGumPDln5sKfu25KHC74UnP97yC1HyM-1KOKQoYZ71RvGCCKDo/s1600/Endless+Love+%252816%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz0XTkmJa2cvLaMjcuv4KwVt-Jz1Kg75OYgV0Vmd1RGJGEWXxh8cWs1tE4AegjumLwZ5P9srKt-oJBcnax4s2fvfG67GYuiMUXKItZLKWget6iHjXPaPFT657w6iIq0yl5RkYpZl-GLLU/s1600/Endless+Love+%252817%2529.png)
Ternyata En Xi tetap tidak bisa membuka hatinya untuk Han
Tai, setelah Han Tai pergi En Xi memutuskan untuk keluar dari rumah sakit.
Sebelum pergi, En Xi melepas cincin pemberian Han Tai dan memakai kembali
cincin pemberian Jun Xi. En Xi pergi naik bis ke perkebunan tempat ia dan Jun
Xi kabur saat dulu. Sedangkan Jun Xi sedang bersiap-siap pulang dari
perkebunan, sebelum pulang Jun Xi melihat pohon kesayangan En Xi yang
bertuliskan namanya dan nama En Xi.
Ternyata urusan penting Han Tai adalah untuk menemui ibu En
Xi. Ibu En Xi bertanya ada apa Han Tai menemuinya ?? Han Tai diam, hanya raut
wajahnya yang terlihat gelisah. Ibu En Xi curiga dan bertanya apakah terjadi
sesuatu pada En Xi ?? apakah pekerjaan En Xi di Seoul terlalu berat ?? Han Tai
akhirnya mengungkap yang sebenarnya pada ibu En Xi bahwa En Xi mengidap
penyakit kanker darah dan harus segera mendapat pendonor tulang sumsum
belakang. Ibu En Xi lemas seketika dan terus berteriak menyebut-nyebut bahwa En
Xi sakit sama seperti ayahnya.
Ternyata di luar Xin Ai mendengar dengan jelas semua
pembicaraan Han Tai dengan ibu En Xi. Saat Han Tai keluar, Xin Ai langsung
menanyakan apakah benar En Xi mengidap penyakit kanker darah ?? jika benar apa
yang harus ia, orang tuanya dan Jun Xi lakukan. Han Tai mendekati Xin Ai dan
berkata anggap saja Xin Ai tidak mendengar apa-apa dan meminta dengan sangat
pada Xin Ai agar Xin Ai tidak memberitahukan hal ini pada siapapun terutama
pada Jun Xi, jika sampai ada yang mengetahui ini maka Han Tai tidak akan
memaafkan Xin Ai.
En Xi sedang melihat-lihat pemandangan dari bus yang ia
tumpangi, matanya terhenti pada sesosok yang ia kenal yang sedang berada di
dalam mobil dan ia yakin itu adalah Jun Xi. En Xi pun segera turun dari bus dan
mengejar di belakang mobil Jun Xi. Namun karena Jun Xi mengendarai mobilnya
dengan kecepatan tinggi, Jun Xi sama sekali tidak melihat keberadaan En Xi di
belakangnya. Sakit kepala En Xi tiba-tiba menyerang, En Xi pun lemas meratapi
kepergian Jun Xi. Namun tanpa di duga mobil Jun Xi mundur dan keluarlah Jun Xi
menghampirinya. Jun Xi langsung memegang erat En Xi, En Xi pun berkata mengapa
ia tidak bisa ia tidak bisa lari dari cengkaraman Jun Xi. Jun Xi hanya
tersenyum mendengarnya, mereka pun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar
rumput ilalang.
Sedangkan di rumah keluarga Xin Ai terjadi suatu masalah,
ibu En Xi memutuskan untuk menemui keluarga Ny. Yin. Ny. Yin bingung melihat
ibu En Xi yang begitu terlihat kalut dan sedih, ia pun bertanya ada apa
sebenarnya yang terjadi. Xin Ai terus menghalangi ibu En Xi untuk bicara pada
ibunya, karena ia tahu ibu En Xi pasti akan menceritakan masalah penyakit En Xi
pada keluarganya termasuk Yu Mei. Ibu En Xi pun langsung bicara dengan histeris
bahwa anaknya terkena penyakit kanker darah, ia memohon pada ibu Xin Ai untuk
menolongnya untuk membantu operasi En Xi. Ibu En Xi pun menyerahkan semua uang
yang ia punya pada ibu Xin Ai, namun sebelum ibu Xin Ai memberikan jawaban ia
pun pingsan mendengar anak kesayangannya sakit parah.
Yu Mei segera menemui Han Tai, Yu Mei bertanya apa yang
harus ia lakukan saat ini ?? dan bagaimana jika Jun Xi sampai tahu hal ini ??
Han Tai dengan nada ketus berkata Yu Mei pikirkan jalan keluarnya sendiri, karena
ia sendiri harus memikirkan apa yang ia lakukan. Han Tai juga memperigatkan Yu
Mei agar jangan sampai Jun Xi tahu, karena En Xi tidak mengizinkannya.
Jun Xi dan En Xi duduk berdua di tengah padang ilalang
dengan suasana sore yang indah. En Xi bertanya Jun Xi jadikah pergi ke Amerika
?? Jun Xi menjawab bahwa beberapa hari lagi ia akan pergi, tapi sebelum ia
pergi ia ingin ke perkebunan ini. En Xi pun berkata bahwa ini adalah terakhir
kalinya ia akan kesini, jadi walaupun hanya satu hari ia sangat senang bisa
bersama Jun Xi disini. Jun Xi sedih mendengarnya, ia berkata bahwa ia tahu En
Xi rindu padanya saat ini. En Xi membenarkannya, ia berkata ia memang rindu,
sangat rindu bahkan sampai mati pun ini tidak akan cukup membayar rasa
rindunya.
Jun Xi berkata bahwa ia ingin selalu bersama En Xi sampai ia
mati. En Xi menjawab bahwa itu tidak boleh terjadi, karena Jun Xi sudah
berjanji padanya Jun Xi tidak akan mati sebelum En Xi terlebih dulu dan
nantinya kita akan selalu bersama karena ia sangat mencintai Jun Xi. En Xi
minta pada Jun Xi untuk menjaga hati dan harapan untuknya karena terhadap Jun
Xi hatinya telah ia berikan seluruhnya. Jun Xi menangis ia berkata bahwa
hatinya untuk En Xi dan sudha ia simpan untuknya. Jun Xi pun mencium bibir En
Xi dengan penuh perasaan lalu mereka saling memeluk erat.
Jun Xi dan En Xi meneruskan jalan-jalan mereka, tiba-tiba En
Xi lemas dan tidak kuat berjalan lagi. Jun Xi bertanya apakah ada yang sakit,
En Xi menjawab bahwa ia hanya terjatuh dan meminta Jun Xi menggendongnya. Jun
Xi pun menuruti permintaan En Xi, saat di gendong En Xi terus menerus
menyatakan bahwa ia sangat mencintai Jun Xi.
Jun Xi bertanya mengapa En Xi sangat aneh, En Xi pun
mengelak ia berkata bahwa ia tidak pernah mendengar secara langsung Jun Xi
menyatakan cintanya pada En Xi secara langsung. Jun Xi pun ingin mengucapkan,
namun En Xi langsung berkata bahwa ia tidak ingin mendengar saat ini. Jun Xi
pun bertanya kapan ia harus menyatakannya pada En Xi. En Xi pun bilang ia ingin
mendengarnya nanti saat mereka bertemu lagi. Wajah En Xi penuh keringat dan
badannya pun sudah sangat terlihat lemah.Saat bangun pagi-pagi Jun Xi melihat
En Xi tidak ada di sampingnya, ternyata En Xi memutuskan untuk kembali ke rumah
sakit.
Ayah Xin Ai sedang berbicara pada Xin Ai dan juga Yu Mei.
Ayah berkata bahwa ia akan menjenguk En Xi lebih dulu. Yu Mei mau ikut
menjenguk namun ayah Xin Ai melarangnya, ia memperigatkan Yu Mei dan Xin Ai
untuk tidak memberitahukan masalah ini pada Jun Xi karena ia tahu jika Jun Xi
tahu maka Jun Xi tidak akan mau berbuat apa-apa dan ia akan kehilangan Jun Xi.
Tiba-tiba istrinya datang dan marah mendengar suaminya bisa
berkata seperti itu disaat En Xi sedang seperti ini. Ayah memberikan penjelasan
pada istrinya apakah istrinya tidak tahu jika Jun Xi tahu maka ia tidak akan
pergi ke Amerika bersama mereka. Ibu dengan tegas berkata bahwa ia memang tidak
tahu karena yang ia tahu hanyalah anaknya En Xi yang sedang sakit parah dan
sebentar lagi meninggal. Ibu ingin pergi menjenguk En Xi dan melarang suaminya
menjenguk karena ia tidak mempunyai hak.
En Xi meninggalkan Jun Xi pagi-pagi sekali sebelum Jun Xi
terbangun, ternyata En Xi kembali ke rumah sakit karena Han Tai akan
menjenguknya hari ini. Saat mobil Han Tai tiba, En Xi segera menghampirinya.
Han Tai memberitahu En Xi bahwa ia mengajak beberapa orang bersamanya. En Xi
sungguh kaget namun ia bahagia karena kini ada kakak, ibu kandungnya dan ibu
Xin Ai ada disini menemaninya. Ibu En Xi tak kuasa menahan tangis, En Xi pun
langsung berlari memeluk erat kedua ibunya. Han Tai dan kakak En Xi benar-benar
terharu melihat kenyataan pahit yang sedang En Xi hadapi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6alC0vE0k3ohPMPtzyrRdqGSuEn8ovJAut0q2cq2fqPc2U1FYyo-gRc_BD2hoPKeK9_gmmMKvPMlX4G2cdW-r3yzgNusjeN3Iw0tXWANM34t9sQZpSLBIjN6pH59etqMJcU805jmI2WU/s1600/Endless+Love+%252839%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx1rteNQ-XbvdPT9ln8sgD7mTrke1SW9L8Nl42MMqiUM6U9cvT6AnrDP0HtJtMBUNim7jgFLQncq-l41b4erXswRwXylNtHu6yoghVsAkt4FV1eYa1Y6M5gNcP1SQAnMsRzoRLWLa5PtA/s1600/Endless+Love+%252840%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiynaegRNau1d1eC8MOy2PV5NhkLX-xaHy4pZOoGTDwaxUneBTHMhfcMyNu1rfTY8K12_O5x0JyCdszuHp3GvArzXQ8ipPOi0UTHTx-Ar-tOe7LaD5_zezuKIB6vxLhy8rC8Hpi_K_-WJM/s1600/Endless+Love+%252841%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbDSfoaGjYBRXPPCgUhldwxfu706_wQPo9nDJZQsqj78kffhE3sl4HJygyl5xPteNy0wj64uCoxXO8tVC57pWhmCUET9EBNCGGXojuU6xH5AjjbPpgLJFhvdy2NwKGAhtni_KzjLrp3NI/s1600/Endless+Love+%252842%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ2vobzWpdiIKaaq3PKO3n5j1CZ0q2Hz6P7_91a3mTFGpoMbOmMKx-mOdA-zBzMqlPgI7eqO3FHMQrY3dGvMFsVuY3GlnlV_48AXRpHvOIxD9pc__IhsfD7vNmRS27W_9W2ZOp0OatqGU/s1600/Endless+Love+%252843%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggPxwrX4iAiywEbaLNVjgdSO8vKexIWSnVvovBJLUUJZqo9Tk1pxsRpknwb5U6LGm3tscvwXlJ3yG5hUhBD6E9_U_5GvfGmzD5vM4kqUunDJWEUC-cAXkfG4ihZKjgyhB3hc6NCYwp1Ps/s1600/Endless+Love+%252844%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzoJ1QoL6qYyuF3GRsi6A9H_b-Jntouw-Ekzq0d3ez5qzZbLapVE8ihgS_j_DLppznQi8fHXUY6ecbA_ZGfSQTlBLgVcq8uY10bx220UUFme7EhqJVAL0o12f4ObDGp-M3KLXljjoArcs/s1600/Endless+Love+%252845%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3V8k2PIqd-6M5oGCHg3IfloI7XxSyF4uZZRY8_75fNm2vn0hrxfsOX2wrcPGJ2MwPcm7UFi9UbOnv1_9Taq7miDsAiZcusQ09RewkODK-Wx6hd9UF4G9vpUVP4cP2Q-8caAWLX3YNt_M/s1600/Endless+Love+%252846%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdOYDY3qGkLb2Vd2O1-rZhGH07sQ_6tLYRA5cUg63U0DF7JqrMUS6jB0qE8ieV8NZUaHJlAV-T-l4aDlRXgC1QC80dNtjn-0HcrjTxOPCfxroHT5P_KR04A81-0u7mO5AFm4eYdTV_OVU/s1600/Endless+Love+%252847%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1aZeriXx-kbYg3cnWE1hyphenhyphenTXmniSp802bXPnagZXH1bkgilw_DF-uHfCVqWdu0A-TjevM7lYxPmEo3MBJgPnCwGe7Bh5XPE1lFsMNCqxxsSbgTIpUIPLOFjAoZElhFrtkx9L40qeiIre8/s1600/Endless+Love+%252848%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq5aLVjSlYSsH86Vjr5ZPCm9t0UjxiiYikcYhLslt75bLLTUaM2MR5dFfJdjjVFJJSjjBl6OOvG5wlOZsVKJyvdNhrBmFS0bbGTu0OdxsYnAk_RSimymC7QC2CjJlMovJVp2SbvBHyN2M/s1600/Endless+Love+%252849%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4_-ra6gILRjPhrTtlKkYc4JNqLVG0Wuni5PXoDhZT-bwBf_0GVez7h5ZD8diSF2oPY_GXcNSysJ4sc9OY1DPqhQEvMV3kbWKWAEuxbVhpuZPAwbAksPfiQRH7TZRgqN5TpckN41FRyTw/s1600/Endless+Love+%252850%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMimV7pSJTGpLsGgWMR8tf-aSyNwjFlbeUqAfudBDoZJZIiPB18PjIc-rnKpx588gyEuP7KJKPPjneodGmgpUvUWYsZOz3fibF_7g9Eb7eOHlmKULrA_CwaTZFB-1Glu7JMKuFWRJMthk/s1600/Endless+Love+%252851%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2d4Z5tbz-4zj1mBbP7yYRVjZ0IXdCjUsr00TEw6qDGlPVfqEqbZst_yW26_w_j41-FkzigvFbNudeAgab_F8u4ZZSGemh2oqK1VBqWcKwZJAwmOPVkITwHPmL22FF35KqxKWHP2jWWXw/s1600/Endless+Love+%252852%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin78ypxLTmzrpzR05A56PCvzjs8RhQcOeeb85y3TGl-UDZzVpPzsS2tUyuCgFxsDvWRIT2pZif84ccyHw7vAqOpEjATldoRnabbIJO57ISrb9Plufq5eE_RDulytRCZDbqTwaw8fEJPI8/s1600/Endless+Love+%252853%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidVRgSQw2S6TzjXJ4hlLFDU2C3hLfBTUsu5O_JUoLzDBmdfkTImRqjebDlBYy0InaVsS-gVGXDtX0sos_TwEaIM6E9gKGvP-r07w3y8jTUhh9svOndUKbbLzkvpfCZmP2HWz8a67ZzXMI/s1600/Endless+Love+%252854%2529.png)
Ny. Yin sedang berbicara berdua dengan En Xi, En Xi berkata
kini ia sangat bahagia karena kini kedua ibunya ada untuk menemaninya. En Xi
menanyakan apakah Jun Xi tahu bahwa ia sakit ?? Ny. Yin menggelengkan
kepalanya. En Xi berkata bila nanti terjadi apa-apa padanya, sebelum ucapan En
Xi selesai Ny. Yin langsung berkata bahwa tidak ada yang akan terjadi pada En
Xi semuanya akan berjalan baik. Karena jika En Xi tidak ada ia pun tidak bisa
hidup tanpa En Xi dan tidak akan membiarkan En Xi pergi sendiri, ia akan selalu
menemani En Xi. En Xi marah ia tidak mau mendengar ibunya berkata seperti itu
lagi. Sedangkan ibu kandung En Xi duduk lemas mendengarkan semua pembicaraan En
Xi bersama Ny. Yin. Ia meratapi betapa malang takdir yang harus En Xi jalani.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 15 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :