Han Tai menyuruh En Xi datang ke kamarnya, setelah En Xi
datang ia melempar sebuah baju tepat di muka En Xi dan menyuruh En Xi
memakainya. Ternyata mereka datang ke acara pameran Jun Xi. Di depan Jun Xi,
Han Tai sengaja memeluk erat En Xi. Han Tai sengaja melakukan itu untuk membuat
Jun Xi marah. Tiba-tiba A Tai mencium pipi En Xi, En Xi pun menghindar. Han Tai
marah pada En Xi apakah ia tidak boleh begitu padahal mereka akan segera
menikah. Akhirnya Han Tai benar-benar mencium pipi En Xi lagi di depan Jun Xi.
Saat Han Tai sedang mengambil minum, Jun Xi menyuru En Xi untuk bicara di luar.
Han Tai melihat En Xi berjalan keluar ruangan.
Saat berdua Jun Xi bertanya apakah En Xi benar-benar
berkencan dengan Han Tai. En Xi pun membenarkannya. Jun Xi sama sekali tak
percaya mendengarnya ia pun ingin meyakinkan dengan memegang pundak En Xi.
Disaat yang tidak tepat itu Yu Mei dan ibunya datang melihat mereka berdua. Ibu
Yu Mei bertanya pada Jun Xi apa yang sedang mereka lakukan. Lalu ibu Yu Mei
juga marah-marah pada En Xi, apakah En Xi belum puas melihat anaknya hampir
mati bunuh diri. En Xi pun meminta maaf. Tapi Ibu Yu Mei terus saja berkata
kasar dan mengatakan En Xi orang yang tidak tahu diri. Jun Xi emosi dan
membentak ibu Yu Mei. Yu Mei kaget melihat sikap Jun Xi, tapi Jun Xi malah
meninggalkan mereka berdua. Dan disaat yang tepat Han Tai datang menarik En Xi
pergi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI4RZzgOVnkxLHxr6TqZQhBAi9Qh6u1MPtL9XSFw9lYszHa8jKBf9cumu-xKkbRAwFrdh10CmsjX7P8whnFv-vjgpXTL1GDl7muUJxkYezsyooaO324Ag_-DbyPoWZSeH2GIPa-fresyg/s1600/Endless+Love+%25282%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPyYl3oP8OpWux6QwqR7ZXU2d7da9Ei18VJKfXTwvzYsWbLB_t2TEShTbOU7zML7Buo-_2tJansjT3czz2ZbkHbIVIXNmMgymkxOt-XphQIZQITiCBQ04ewQuTYRxOVf7TzmerlpgxYWE/s1600/Endless+Love+%25282%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWBHerKYLvS5PecjlTdcHonPlToti5qpDWvpzIlJTdKzYt9DnaZQmQVoJ07l6OWel240OrRQbp6JbtWLS9MhEU2_hCXxkOHkIWSFKJmF5F6Bf_RGSe3b72SI_Vbt-Du3M7u7ak0uPcRY0/s1600/Endless+Love+%25283%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixgv1KLmasa9uDmnggRRRZGup8M_W58RANzjSO8d7qVtJMK3yU21IM9Y9CQQHdw2QlNbTON0B5rcLDVzT7lFCT_jds9cAhawP8943KDWCWy1aPgaWh_sGabeHKvTYCFrMWjhXpfC_sLdk/s1600/Endless+Love+%25283%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii-Xulc-cl1MRnHXfzFLgQ4_BVfeOMop7CrZvfPVpefD0iZvPsyWeSq8yWKRUQbV21EAEbti5PoPtd2Dp02MQhdxBrO7bt3WZHNb246apnYAPEVZXOd5DBywL6CJcQXtc77SpndGYFHm4/s1600/Endless+Love+%25284%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ3L285Na8ZYpNbrsEbUVDukHMb-lbUl5h7kxfvwzt84qdzAEV5zkcE_vxNpFTTtXD9dP2plK_NOoYJFlUb_zGnhICSU-Rb-3puVbtskrLujCBGTzfkoYEIP9xN5HAnWh-X1NwuitGebQ/s1600/Endless+Love+%25284%2529.png)
En Xi meminta maaf pada Han Tai. Tapi Han Tai berkata
padanya jangan meminta maaf karena memang En Xi dan Jun Xi pantas
mendapatkannya. En Xi malah berkata terima kasih karena Han Tai, kini Jun Xi
benar-benar mengira bahwa mereka berkencan dan setelah ini En Xi juga tidak
akan merepotkan Han Tai lagi. Han Tai kaget mendengarnya ternyata En Xi memang
tidak pernah menganggapnya apa-apa.
Di perjalanan pulang En Xi tiba-tiba jatuh dan hidungnya
mengeluarkan darah lagi. Ia merasa dirinya memang sedang tidak baik maka ia
memutuskan kembali kerumah sakit saat ia pingsan dulu. Setelah diperiksa En Xi
sangak syok karena dokter mengatakan ia terkena penyakit leukemia atau kanker
darah. En Xi tak bisa berkata apa-apa hanya bisa menerima semua penderitaan di
hidupnya yang datang seakan tak mau lepas.
Setelah kejadian di pameran ibu Yu Mei sangat marah maka Yu
Mei pamit ingin ke Seoul pada Jun Xi. Jun Xi hanya mengatakan ia akan mengantar
Yu Mei sampai bandara. Yu Mei marah apakah tidak ada hal lain yang ingin
dikatakan Jun Xi padanya, apakah Jun Xi akan bertemu dengan En Xi lagi, mengapa
bayangan En Xi masih bisa Yu Mei lihat di mata Jun Xi. Jun Xi pun marah, ia
berkata apakah semua ini belum cukup untuk Yu Mei, Jun Xi sudah berada di sisi
Yu Mei. Lalu Jun Xi semakin marah ia mengatakan mereka akan ke Amerika dan
tidak akan kembali lagi agar hati Yu Mei puas. Yu Mei menjawab bahwa ia semakin
yakin Jun Xi memang belum bisa menerimanya, Yu Mei bertanya sekali lagi apakah
Jun Xi mencintainya. Jun Xi tidak bisa mengatakan itu, ia hanya bisa bilang
bahwa ia telah memilih Yu Mei. Dan Yu Mei tetap berkeras hati apapun yang
terjadi dan apapun yang Jun Xi katanya ia takkan melepas Jun Xi untuk En Xi.
En Xi ingin menemui Jun Xi di galerinya. Tapi saat di perahu
ia merasa pandangannya kabur dan ia pun duduk lemas. Tapi ia tetap bertekad
ingin pergi menemui Jun Xi. Sesampainya di galeri, ia melihat Jun Xi keluar
ingin mengantar Yu Mei pulang. Karena merasa waktunya tidak tepat untuk bertemu
Jun Xi, ia pun memutuskan untuk mampir kerumah Nyonya Yin. Nyonya Yin melihat
wajah En Xi sangat pucat, namun En Xi hanya bilang bahwa ia sedikit flu. Nyonya
Yin menyuruh En Xi untuk istirahat sejenak dikamarnya. Saat En Xi tidur, Nyonya
Yin melihat En Xi penuh dengan rasa sayang dan kasihan dengan apa yang En Xi
hadapi saat-saat ini.
En Xi pulang kerumah, ia memasak makanan yang enak untuk
ibunya, ibu bingung mengapa En Xi begitu boros. En Xi menjawab bahwa ia ingin
sekali saja membahagiakan ibunya. Saat makan En Xi bertanya pada ibunya
mengenai ayahnya, berapa lamakah waktu yang tersisa setelah ayahnya di diagnosa
mengidap penyakit leukimia itu hingga akhirnya meninggal. Ibunya bingung
mengapa En Xi tiba-tiba menanyakan hal itu, ayahnya lama sakit lalu meninggal
dan menghabiskan banyak uang. Ibunya juga berkata itu adalah hukum karma bagi
ayahnya. En Xi tersentak mendengar kata “hukum karma”, karena itu yang mungkin
sedang En Xi alami saat ini. En Xi juga menyampaikan permintaan maaf pada
ibunya karena ia tidak tahu kapan ajal datang menjemputnya.
En Xi kembali ke rumah sakit, ia bertanya mengenai operasi.
Dokter pun menegaskan bahwa cara yang harus mereka tempuh adalah dengan jalan
operasi dan hal itu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan harus minum obat
dengan rutin. En Xi kembali ke hotel, ia termenung sambil memegang obat yang
diberi dokter. Lamunan En Xi buyar ketika supervisor datang menghampirinya dan
mengabarkan bahwa En Xi sudah dipecat dari hotel ini.
En Xi tahu siapa yang ada di balik pemecatannya ini, ia pun
menemui Han Tai. En Xi bertanya pada Han Tai mengapa ia tiba-tiba dipecat
padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun. Han Tai menyudutkan En Xi ke
tembok dan berkata bahwa En Xi memang tidak melakukan kesalahan apapun tapi
dengan uang ia bisa membeli semuanya. Kini baginya persetan dengan cinta,
karena baginya cinta bisa saja ia beli dengan mudahnya.
Han Tai pun bertanya pada En Xi, berapa banyak uang yang En
Xi inginkan ?? tanpa terasa En Xi meneteskan airmata, lama terdiam En Xi pun
menjawab berapa banyak uang yang akan Han Tai berikan padanya ?? karena Han Tai
benar, kini ia membutuhkan banyak uang. En Xi terus mengulang kata-katanya, sampai
ia pun terduduk lemas. Han Tai bingung mendengar ucapan En Xi, ia mencoba
mendekati En Xi namun En Xi segera bangun dan berlari meninggalkan Han Tai,
tanpa En Xi sadari botol obatnya terjatuh di lantai.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcexKtsKXZzJg60zcxGpZLWh-WgXI6k_pII4edtladKZSuPUczAJlzYH43dN6H-9XbRXQ9mHzbPbQlJWbvw_0f4COtD2ASY40253vDpE0iapMbVKCLk000g0ns-UdOkta-3GbCJRJClVk/s1600/Endless+Love+%25285%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkvEkA24c94wHH3UHUT2NXL2Ro2fSdfhbCQd6cUBKrAYrd-u7uyJhvaDv-V8g5uIAAGzyYhcfi3twkBz-ZLmpSv0jTSYkvtgE7xScbS78lwyguquR5h4sArhXOuwMWnb9z5nbzYkLufhc/s1600/Endless+Love+%25285%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_OcgfPihKwS4Y2-0oGMNoFtdzTfYs9feUTonx2RMTIelvtoGm5Ckus-ma_xdMdSZHgEer2YntGKXu33CZ3s9VLA56pAPODaD6PdocLsJKMQIBL9SnTJe8mJz2tdLR04Wl99yim4AEab8/s1600/Endless+Love+%25286%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Zd6jF8nkorZSyNiBMKnjBywAchrvWR6ng8K47JYc3vIOgktY3mivgRlcrCevZk6VGBFKOGCfHtYKhKGWtR1mBkjLklxCnk2tFC0nRygoovpIaqLYRcbCZbUfkC2XxX-Y74cAIBJ-xMU/s1600/Endless+Love+%25286%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEx0inj2pKxR_Vp_kmAer3S_GZliq3fTmoyEIOCGda0UlRseYvyHhQou6E4CZ_Nt3akLe_RVa7pPRwbcdpl5Qw4YjfM7fLhRlC8gLzSEO5qHNihlaTJ74a9EPgPjJErN4SbjzzFPzqHGE/s1600/Endless+Love+%25287%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHrbaUxtgN5uR035fDGI4bGhXJZ3ygN9NmEGj6sldEfg3D3JXj23RXAnKwkDCtR2M1kSDpb5wSfSoskcBSJsW41V6WYZ5SzeV7ZfgcRZWgGXEb5sWxXXNLufhpRiiJFuEN45vcKoSntXY/s1600/Endless+Love+%25287%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhItBLFoAHAV8ZGXP9QT-PS64dE3UrTcbtUdmNpvfREN9B9SP7JP0XgFbyOGeVjjH3YewwqpDrtOnADASqAu2d7hkoKbZy49WC6xhUmLW6dctQnRkEycgaA60PEiGk4AiOkjCxVgE3rkNQ/s1600/Endless+Love+%25288%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwnNWlYBNnuWc6XgwlZ0_e7eE-HWrAaN3cOHBrHAtJpoC9dHl1t9CMkDLcU08isnODTGIheigdSifd6nzbDBNkgSIlUBTPnh8h4wfiCZdMyMo9ivjRRnoSJlUhPHqPkYnkYNmGMLfYKrY/s1600/Endless+Love+%25288%2529.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyWdjOA1XEYCwShfUOp3v7NOQnbQuph8R7KXqjaiwYsm3uxRiHXitnWFqf-0mZpP13JcAyPyVWZ8g1LiEw9EzS0O4Zeb-fYtGUUAdEBSBgVeBvT5EDhhe8nbPo7H5sjgFgXdPdDyUV-Y4/s1600/Endless+Love+%25289%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzqe1-wl_n0EJedgGXt2yfmiCCXlnON9HxvpbtqLGXNMfx8XUSYq43XvQTNuKRc2Q_beY4-qPj63ipMwa4Z48L0eIhhyphenhyphenPe7iaq_JBMzqm-Shne_fXWMKG27QbiIUcmsFrIM9hRxG-gfKs/s1600/Endless+Love+%252810%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7DECkXVhfERPJ-64n28Km2lxDtTcXttUxFwoWq7ejGlJKZ8rBQnEu-AgV_G5nmgf1pHKFgsak07zHGQeYz1mRzXj9axafLiDbesLQcQmrLY_masZ6DOVTzlhau0jiK4FaDlH2rFlTs3c/s1600/Endless+Love+%252811%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm_1BFDwqgldjB2OoQMpqsreP5vysIc8vdR5_cKmokjA4pfe_QD0LPWFSV5ppLs8jA7xMlW-S6MloodIlZnnJRGDARwf4fWYyN2cnROSRyEVUUDEmxIgfa4t2zgiC1S04F_9YKn0KZIpk/s1600/Endless+Love+%252812%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjARM4yRy0sv9gif-gJT29B8AV0reI3WAiC5WV6JvxVOab9rgLOgAJ_Q8IIddX71bWEp2gu-1QMWEbg_EtOi8PiOHOClQvaSiRfMWy_sevGQ9PxcdALW2G8e6e2FHkpQ5MrhkCuhngkayA/s1600/Endless+Love+%252813%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglV7Mdh6jFk4nL-7mWd7I6z3sDWAgA_BaP3gj2LM7gyG3onMCyak296iUGmxYPJdu9tb6XGPqF3Kb9OPk9KCDzVjg29xU1LUPrPhQS69RCuj4w0KJMX9f0HCKAy8GXq-zUR5lGOlVTKGs/s1600/Endless+Love+%252814%2529.jpg)
En Xi memutuskan untuk segera pulang, ibunya heran melihat
anaknya sudah ulang lebih awal. Ibu bertanya apakah En Xi izin sakit hari ini
sehingga pulang cepat, En Xi pun memberitahukan bahwa ia telah berhenti dari
pekerjaannya. Tiba-tiba kakak En Xi keluar dari dalam rumah, ia mendengar
kata-kata En Xi dan berkata untuk apa En Xi pulang jika ia tidak bekerja lagi.
Kakak En Xi terus memukulinya, ibu En Xi menghadang. Ibunya meminta En Xi untuk
segera pergi saja dari rumah. En Xi pun berlari menghindari amukan kakaknya.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 12 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :