Setelah ibunya datang, mereka pun akhirnya makan bersama.
Nyonya Yin menyuruh En Xi makan yang banyak, En Xi hanya tersenyum kemudiam A
Tai yang menjawab bahwa ia yang akan menghabiskan semua makanan ini. Tuan Yin
bingung melihat A Tai dan En Xi ternyata akrab, lalu tanpa di duga A Tai
menyatakan rasa cintanya untuk En Xi kepada Tuan dan Nyonya Yin. Mereka pun
menyambut bahagia, kecuali En Xi dan juga Jun Xi. Mereka duduk bersebelahan dan
saling memandang dengan tatapan penuh kesedihan, di depannya Yu Mei melihat
dengan jelas gerak tubuh Jun Xi dan En Xi. Lalu A Tai meminta mereka untuk foto
bersama, saat foto di dalam hati En Xi mengatakan bahwa Jun Xi dan Yu Mei
pasangan yang serasi dan ia berharap ia juga dapat bahagia seperti mereka, En
Xi pun terngiang kata-kata Nyonya Yin bahwa ia dan Jun Xi tak akan bisa
bersatu. Sedangkan dalam hati Jun Xi terus bertanya-tanya apakah En Xi
benar-benar mencintai A Tai.
Setelah berfoto mereka menunggu hasil cetak foto. Setelah
jadi Jun Xi datang menghampiri En Xi. Lalu mereka pun duduk berdua. Jun Xi pun
berkata setelah kedatangan En Xi ia tak ingin berpisah lagi, karena ia tak bisa
hidup tanpa En Xi. En Xi pun menjawab bahwa Jun Xi lah hal yang paling berarti
dalam hidupnya. Jun Xi mengenggam tangan En Xi dengan erat, ia berkata bahwa ia
akan selalu bersatu selamanya karena mereka “saudara” maka tidak aka nada yang
merasa tersakiti. En Xi pun mulai menangis mendengar kata “saudara”, ia
sebenarnya pun tak rela bila mereka tak bisa bersatu. Tapi keadaan dan Nyonya
Yin lah yang membuat semua harus seperti ini.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh73G7vmeY8bchB_LlWMCuMKuA6wWhDlJF1jhDnomnhl25sHCH91hyrSB-UEyPCVOvD6B-53okB3a5NOcFRFXknmWyx8nyBBDQX-EdYoHTlWfD2TUjZGe0s3PY78gvQ4rzpZg8gZs0wYvk/s1600/Endless+Love+%25281%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidT8QmpSF9810QAILj0w4ndCHvKmD9LfGDil2i2B_38JB6Fk9QaRR7UucufgbQE5ZyHYn3lRnVxDAEGT2k7vh6EDIv5AweO7CtryZTn9b54KdmZOxooYwn1dHHYwAbjpzGS2_boSRYung/s1600/Endless+Love+%25282%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3JDWKA9VvsULCskOPAkdgPSltPmxhKSOArsCBiGfz5rtkKEKCfM15SeeqiXtjtjn9XQKnlnT-11HbEivqeiY8mo7-XFtN6EmUiSH0_AG9fm4h2BsbFLmLwjL79IUhdupHVlxZO1Ejkco/s1600/Endless+Love+%25283%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3uJXPaThh06Y9xvPdDV8tWxlN0-C4n6gYzeSqZKVDjt4I1ArdatxM090-6GaRy0Y4t_0EFcyeTfe7gt-1jN8FnO9mTclRLom4pzBrbgsuemr11sVD0gpoyeFNM7Dnvs9-Ul4M7QurgJc/s1600/Endless+Love+%25284%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-W5kHVHGDvoB_yHrR5ajG1979hN8udEa5WKhbH6wvNaq2xXQfDpxD3fc94-fgkgfYyn8DnyZhVDKNBV3NfyXM1DXUBiWqJa7CVw3UGvM5TjYLRm-47XUtSrBpo78FjNZTPf6pxG7EySg/s1600/Endless+Love+%25285%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRHc2J6c69bCR5cfRD_mPiW7tocERwPMzKNeKUs0tYZHt2yjz5p67QALYeJnscdSN6TPl47qLwNwKHFXuPqgG66n5rjmyeJsfQg0rjuGHl08NZxRu2T6spa4JoDrBkWpn95vLom7rjm-8/s1600/Endless+Love+%25286%2529.jpg)
Jun Xi bertanya apakah A Tai sangat mencintai adiknya. A Tai
menjawab bahwa itu benar dan balik bertanya mengapa Jun Xi mencemaskannya. Jun
Xi berkata bahwa A Tai belum tahu betapa lucu adiknya itu. Jun Xi pun
membeberkan semua hal tentang En Xi bahwa En Xi setiap tidur harus selalu
berdekatan dengan tembok, setiap ia mau makan ia akan berkata “aku mau makan”,
ia juga mengatakan hal yang penting pada A Tai bahwa setiap kali jamsut En Xi
hanya bisa mengeluarkan batu. Tak terasa Jun Xi mulai berlinang air matanya. A
Tai aneh memandang sikap Jun Xi yang terlalu berlebihan menurutnya ia
menganggap mungkin karena Jun Xi sedikit mabuk.
Jun Xi mengajak jalan-jalan Yu Mei. Ia meminta maaf karena
telah membuat Yu Mei menderita belakang ini. Yu Mei pun senang mendengar
pengkuan maaf Jun Xi, ia balik bertanya apakah ini tanda bahwa Jun Xi
menerimanya kembali. Jun Xi pun menjawab selama Yu Mei masih menyukainya maka
ia kan berusaha. Yu Mei sangat senang dan memeluk erat Jun Xi.Yu Mei mengatakan
pada En Xi bahwa galeri Jun Xi akan direnovasi maka Yu Mei menawarkan untuk
tinggal saja bersamanya. En Xi menjawab tidak usah karena ia akan tinggal di
mess karyawan saja. A Tai ingin membantu En Xi untuk mendaftarkannya di mess
tapi En Xi bilang bahwa ia bisa melakukan sendiri. Saat En Xi di mess ternyata
pendaftarannya di tolak, ternyata semua ini ulah Xin Ai. Ternyata Xin Ai bagian
kepala mess di hotel A Tai. En Xi pun memutuskan pulang kerumah ibunya saja,
setelah di dalam rumah ibunya sudah membungkus semua barang-barang En Xi. Ibu
sudah mengetahui bahwa En Xi sudah bertemu dengan keluarga Yin. Lalu ibunya
berteriak marah-marah dan mengusir En Xi. Sebenarnya dalam hati kecil ibu En Xi
tak berniat mengusir tapi ini semua agar hidup En Xi jauh dari derita.
Karena En Xi tidak punya tempat tinggal lagi, ia memutuskan
ke galeri Jun Xi. Ternyata disana ada Yu Mei yang akan pulang diantar oleh Jun
Xi, setelah Yu Mei sudah jauh ia pun menghampiri Jun Xi, Jun Xi bingung mengapa
malam-malam begini ia bukan di mess. En Xi bohong ia mengatakan ada barang yang
tertinggal di galeri Jun Xi. Setelah barang yang ia cari tidak ada Jun Xi pun
mengantar En Xi pulang ke mess di perjalanan tiba-tiba En Xi memeluk erat Jun Xi
dari belakang. Dalam pelukannya ia bertanya apakah mereka akan tetap menjadi
saudara. Jun Xi hanya mengangguk, En Xi tak melihat Jun Xi meneteskan air
matanya.
Tanpa mereka sadari ada A Tai dan melihat semua kejadian itu
dengan pandangan penuh pertanyaan dalam hatinya.
Di taman hotel En Xi menulis surat untuk Jun Xi. Ia berniat
berterus terang tentang apa yang ia rasakan. En Xi mengatakan semenjak ia
bertemu dengan Jun Xi ia adalah wanita paling bahagia, tak peduli apapun En Xi
tak akan meninggalkan Jun Xi. En Xi tahu bahwa hubungan mereka hanya sebatas
saudara, maka ia kan mengingatnya dalam hati. Saat menulis surat ini ia
merasakan semua sudah berlalu. En Xi berkata namanya memang belu berubah tapi
posisinya telah berubah. Dan akhir kata, En Xi mengatakan bahwa ia mencintai
Jun Xi.
Jun Xi menerima surat dari En Xi, ia pun membaca surat itu
penuh dengan rasa tanda tanya. Setelah ia baca surat pengakuan dari En Xi, Jun
Xi tertawa senang.
En Xi sedang bersama A Tai. A Tai sedang melukis En Xi
sedangkan En Xi sedang menghitung sesuatu. Lalu A Tai mendekati En Xi untuk
memberinya sedikit uang karena ia tahu En Xi sangat membutuhkan. Tapi En Xi
menolaknya. Saat itu A Tai berniat menciumnya, tapi saat mereka sudah sangat
dekat En Xi menghindar dan berdiri dari duduknya. Lalu En Xi ingin melihat apa
yang Jun Xi sedang lukis, tapi A Tai tidak mengizinkannya. En Xi pun kesal ia
berkata bahwa A Tai sama seperti Jun Xi, En Xi pun tak boleh melihat apa yang
Jun Xi sedang lukis. A Tai kaget dan ia pun menjawab mungkin Jun Xi sedang
melukis seseorang dan tidak boleh ada yang mengetahuinya misalnya ia melukis
orang yang diam-diam Jun Xi cintai. En Xi kikuk mendengarnya ia pun berpamitan
ke kamar kecil.
Karena En Xi sedang di kamar mandi, A Tai ingin memasukkan
uang itu di dompet En Xi, tapi setelah ia membuka dompet A Tai sangat kaget
karena ada foto Jun Xi berdua dengan En Xi. A Tai sepertinya sudah menyadari
sesuatu.
A Tai segera menghampiri En Xi dan berkata ia mau mereka
menikah secepatnya. En Xi hanya bengong mendengarnya dan tidak menjawab
apa-apa.
Jun Xi sedang melihat lukisan En Xi yang telah ia buat
tiba-tiba telponnya berbunyi ternyata dari En Xi, ia mengajak Jun Xi bertemu.
En Xi tadinya ingin mengatakan tentang permintaan A Tai padanya. Tapi Jun Xi
mengajaknya piknik. Dengan senang hati En Xi menerimanya karena ia tahu mungkin
ini yang terakhir sebelum Jun Xi menikah.
Jun Xi dan En Xi sama-sama berbohong pada pasangan mereka
masing-masing. Akhirnya mereka sampai di sebuah villa. Mereka terlihat bahagia,
mereka bersepeda, bermain jamsut, memasak bersama. Tapi tiba-tiba hujan besar,
mereka pun makan di dalam.
Yu Mei datang ke galeri walaupun ia tahu Jun Xi tidak ada,
ia berniat membereskan galeri Jun Xi. Tapi tiba-tiba A Tai juga datang ke
galeri mencari Jun Xi. Akhirnya mereka memutuskan untuk makan bersama-sama
saja.
Saat sedang makan telpon villa berbunyi ternyata itu dari
penjaga villa yang mengabarkan karena hujan deras maka mereka tidak bisa pulang
sampai besok. Mereka pun memutuskan untuk menelpon pasangan mereka
masing-masing.
Karena Jun Xi dan En Xi tidak mengetahui A Tai dan Yu Mei
sedang bersama. Ternyata En Xi dan Jun Xi berbarengan sedang menelpon A Tai dan
Yu Mei. A Tai dan Yu Mei saling memandang mereka bingung mengapa orang yang
mereka tunggu berkata hal yang sama bahwa mereka tidak bisa pulang dan mereka
juga menelpon pada waktu yang bersamaan.
Saat di kamar Jun Xi memutuskan tidur di lantai sedangkan En
Xi di kasur. Mereka mengenang masa lalu. En Xi berkata walau bagaimanapun
mereka akan tetap jadi saudara, Jun Xi menjawab itu benar karena selamanya akan
tetap menjadi saudara. Jun Xi berkata dengan sedih bagaimana bila ia mati
duluan, ia takut tidak ada yang menjaga En Xi lagi. En Xi marah dan mulai
menangis, karena hanya ia yang boleh mati duluan karena En Xi tidak mau
kehilangan Jun Xi lagi seumur hidupnya. Jun Xi pun menjawab ia akan menjaga,
mendampingi En Xi selama-lamanya.
Sedangkan A Tai dan Yu Mei sedang duduk berdua. A Tai
bertanya sejak kapan Yu Mei mulai menyadari bahwa ada cinta antara En Xi dan
Jun Xi. Yu Mei menjawab bahwa sejak lama ia telah menyadarinya dan ia merasa
sangat sedih ia pun bertanya pada A Tai apakah ia percaya pada takdir karena Yu
Mei dan yakin En Xi dan Jun Xi sudah ditakdirkan bersama. A Tai menjawab dengan
emosi bahwa ia percaya pada dirinya sendiri dan ia tidak peduli dengan takdir
itu dan ia berkata pada Yu Mei untuk tegar dan tetap menikah dengan Jun Xi,
karena En Xi hanya miliknya .
Keesokan paginya A Tai menunggu En Xi pulang, dan ternyata
benar yang ia duga. En Xi diantar pulang oleh Jun Xi. Ia pun memutuskan untuk
kembali ke kamarnya. Tiba-tiba bunyi bel berbunyi, dan itu adalah En Xi.
En Xi berkata apakah ia datang terlalu pagi. A Tai hanya
memandangnya tanpa berkata apa-apa lalu A Tai memeluk En Xi dengan erat. En Xi
pun bingung dengan tingkah A Tai.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 8 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :