A Tai mengatakan bahwa ibunya akan menikah lagi. Entah yang
ke-3 atau ke-4 kalinya. Ia saja lupa ayahnya yang sekarang, setelah ia berfikir
ternyata ibunya akan menikah ke-5 kalinya. En Xi kaget mendengarnya dan ia
bertanya bukankah A Tai pergi untuk merayakan ulang tahun ibunya. A Tai
menjawab bahwa ia memiliki dua ibu. Yang satu adalah ibu kandung nya dan yang
satu adalah ibu yang merawatnya. Walaupun ibu mempunyai ibu kandung tapi ia
tidak pernah merasa ada. Setelah itu sikap A Tai berubah, ia berkata pada En
Xi, untuk apa ia menceritakan masalah ini karena En Xi bukanlah siapa-siapa
(menurut aku sih A Tai begini karena menutupi kesedihannya di depan En Xi) A
tai juga mengatakan ia mengatakan semua ini pada En Xi karena ia memperhatikan
En Xi, dan juga agar En Xi tahu kekurangan yang ia miliki.
En Xi hanya bisa berkata bahwa ia ingin keluar. Tiba-tiba A
Tai menarik tangan En Xi dengan kasar, dan mengatakan “Apakah kau ingin
berkencan denganku ??” ia juga mengatakan bahwa ia akan baik padanya dan
bekerja keras, ia juga rela melakukan apa saja. Tapi En Xi tidak menjawabnya,
ia hanya bilang bahwa ia harus segera pergi.
Tapi kini A Tai menarik En Xi lagi dan ia berbuat hal yang
tidak di duga, ia mencium En Xi dengan paksa dan terus ingin memeluknya. Dengan
sekuat tenaga En Xi melepaskannya dan akhirnya ia pun bisa kabur keluar kamar A
Tai.
Di lorong kamar En Xi terus berlari dan ia berpapasan dengan
supervisor pembantu dan kedua temannya. Mereka melihat pakaian dan rambut En Xi
yang berantakan. Tanpa menyapa En Xi lalu kabur menghindari mereka.
En Xi pun pergi ke luar hotel, saat itu pager nya berbunyi
lagi. Setelah ia lihat ternyata itu adalah dari teman A Tai. Lalu ia
berinisiatif untuk menelpon tamu nya itu. Saat telpon sudah tersambung apakah
tamu nya benar yang telah mengirim pesan. Jun Xi pun mengiyakan, ia juga
meminta maaf karena kejadian kemarin En Xi akhirnya menunggu lama. Karena
tiba-tiba temannya masuk rumah sakit. En Xi berkata bila ia sedang marah ia akan
berpura-pura tidak mengenal siapakah yang telah pager dia, tapi mana mungkin En
Xi bisa lupa dengan nomor pager tamunya ini. Karena nomor belakang telpon
tamunya sama seperti nomor pagernya. Lalu En Xi pun menanyakan apakah Jun Xi
sudah menemukan orang yang ia cari. Jun Xi tidak menjawab masalah orang yang ia
cari, ia hanya menjawab bahwa nomor belakang ponsel nya adalah sebuah tanggal
lahir. En Xi juga berkata ia juga sama itu adalah sebuah tanggal lahir.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ6Iof7njoK2pjIdo8MaViipx63_LYUUVBB9qeZrcDH0_eOPfbfzaOs6lO8wu1IlHx35b6-qRNk1RgICrDypckYeGx8KdXvF5SuYuWR1hPLQWFUxoBKJoN-vj8Dhg4mJWhWKC6S4EBI64/s1600/Endless+Love+%25288%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsD4CwFrxFEoPQ7_65tES_pTqoOhzCaDUOrbPU3wWFX9t1ZM-SqXNXJhjEVp9dXPVbUI_hHCQqkoz5BlRtLWbN52yFgPX78BIpdgJHAH3MCq-7EnPV-IaQ4ma_aOS-Ighyphenhyphen3oxYqpAyLU8/s1600/Endless+Love+%25289%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj34EHmLC7faj43n0J7PYkCPV0MLCZ1a5QpQXDgV7i8rXulww0Abj0pbBdSquEOhAYYThJ9HjBo7yqn0Y5jmYksf7FanmEO5ZhVgxgs7Fm13zSTMNpOTaKySrvIosjV4e08rvnRvs9azyI/s1600/Endless+Love+%252841%2529.jpg)
Jun Xi akhirnya bertanya tanggal lahir siapakah itu, En Xi
menjawab itu adalah tanggal lahir kakaknya. Lalu En Xi balik bertanya kalau Jun
Xi memakai tanggal lahir siapa, Jun Xi pun menjawab itu adalah tanggal
lahirnya.
Jun Xi sedang pindahan ke galeri yang akan ia tempati, Yu
Mei pun ikut mambantu merapikan lukisan. Karena penasaran dengan lukisan pantai
ia bertanya apakah pantai jauh dari tempat mereka. Jun Xi pun menjawab ia akan
membawa Yu Mei kesana. Sedangkan di kamarnya A Tai kaget karena pembantu
pribadinya telah ganti dengan orang lain, pembantunya itu bilang bahwa En Xi
sudah keluar dan ia akan di nikahkan dengan pria tua.
Karena A Tai merasa bersalah ia pun pergi ke rumah En Xi,
tiba-tiba En Xi keluar dengan kakaknya dan menemui seorang pria mengendarai
mobil mewah. Pria bangkotan itu pun menyuruh En Xi masuk ke mobilnya.
Karena merasa En Xi dalam bahaya, A Tai menarik dan membawa
lari En Xi. Karena kaget melihat yang terjadi kakak En Xi tidak sengaja
menjepit tangan Tuan Jin dengan pintu mobil, ia pun menjerit kesakitan.
Mereka pun terus berlari pada akhirnya mereka berhenti di
pantai. A tai bertanya apakah ini alasan En Xi keluar kerja untuk bersama pria
tua itu. En Xi mengatakan untuk apa ia membeberkan semua alasannya, apakah A
Tai akan mendengarakan segalahan isi hatinya seperti En Xi dulu mendengara isi
hati A Tai. Ia bilang semua ini adalah kesalah A Tai kalau ia tidak
mencelakainya maka En Xi masih bekerja. En Xi pun menceritakan kalau ia
sekarang menjadi tulang punggung keluarga. Kakak En Xi tidak bisa bekerja
karena dulu tangannya bekas terluka sedangkan ibunya sering sakit. Karena pria
itu sangat menyukainya, bila En Xi mengganguk mungkin saja pria itu sudah
membelinya.
A Tai tanpa berfikir bilang pada En Xi berapa harga yang
harus ia bayar pada En Xi agar ia membelinya. En Xi pun marah dan menampar A
Tai, ia juga berkata di pantai ini ia mempunyai kenangan indah dan lebih
berharga daripada nyawanya sendiri. Tapi karena ia datang bersama dengan orang
seperti A Tai, En Xi merasa sedih dan bilang bahwa En Xi tak mau melihat A Tai
lagi.
En Xi pun meninggalkan A Tai sendiri, di dekat pintu masuk
pantai ia melihat sesosok pria yang sedang membeli tiket bersama seorang
wanita. Ia seperti mengenal dengan baik siap pria itu. Stelah mobil itu
melewatinya, En Xi pun sadar dan menangis karena benar itu adalah kakak yang
selama ini ia tunggu. Jun Xi dan Yu Mei pun turun ke pantai, tanpa Jun Xi
sadari En Xi sudah melihatnya.
Sesampainya di pantai ia teringat kembali kenangannya
bersama En Xi saat sekolah. Yu Mei pun memberitahukan Jin Xi sepertinya ia
melihat A Tai, akhirnya mereka berdua menghampiri. A Tai kaget dan masih
memegangi pipinya yang sakit. Yu Mei sedang bermain-main dengan pasir, A Tai
dan Jun Xi pun berbicara berdua. Jun Xi tahu apa yang sedang terjadi, apakah
ini karena pembantu pribadi A Tai. Jun Xi mengenal benar siapa itu teman
baiknya. Jun Xi pun berkata, kadang ia sangat marah pada A Tai karena selalu
mempermainkan wanita dan ia pun memberi nasihat sepertinya pelayan A Tai adalah
orang baik dan A Tai tak boleh mempermainkannya. A Tai menjawab bahwa ia serius
dan tidak bohong. Sampai pada akhirnya obrolan mereka berhenti karena
kedatangan Yu Mei meminta pada Jun Xi untuk melukisnya di atas pasir.
Ternyata En Xi mengikuti Jun Xi dan Yu Mei, bertepatan di
saat Jun Xi sedang melukis di atas pasir. En Xi pun berlari sambil terus
menagis ingin menghampiri Jun Xi, ia terus berlari dengan kencang dan akhirnya
memeluk Jun Xi dari belakang. Semua orang kaget termasuk Jun Xi sendiri.
A Tai tahu siapa orang yang memeluk Jun Xi ia pun memanggil
“Cui En Xi”. Jun Xi mulai berfikir dan menanyakan, benarkah ia En Xi. En Xi
balik bertanya apakah ia benar kakaknya, lalu Jun Xi pun membalikan badannya
sedangkan En Xi duduk berlutut tak kuasa menahan tangis. Mereka berempat pun
pergi ke studio milik Jun Xi. Yu Mei dan A Tai menunggu di luar sedangkan Jun
Xi dan En Xi mengobrol empat mata. A Tai menanyakan apakah benar En Xi itu
sepupu Jun Xi, Yu Mei menjawab dengan ragu bahwa yang ia ketahui memang seperti
itu. A Tai menambahkan bahwa ia merasa cemas dan bingung apakah benar En Xi itu
sepupu Jun Xi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNU7AiBpvvAnZFU44BKG1F3I5mNqAYTtAJsEz7xA-NXf7MhFKmWXnnJJqjP_Yhf6prKOSCWXQJw4Xi9ZOl908t0qSzSj13SgbfTNrokyrFvaaS7zaXMacR6SEgNTE5ApxydUJaY3z4xhc/s1600/Endless+Love+%252838%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizA2UHYrvIE8X3Cuf0O09kjSoHS5kY-9man1m0XPaUK934ADZZvWz1DGsAogVOIrI6aqiGh-kWUabCtNV-0xQu-KJseMK7_uY1XLtm3qWksQyZLDR0fVAzl9_voUNC4opcjdDrbieu0hI/s1600/Endless+Love+%252837%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgud5Xv8Enw9k4k0hI_HEnPU-WBGEfBXmyn_ARbb1DbtaZ7kySh3SW2QJutzk4ZHskgcTAUzX9JzRQznoufu6bDbqBnDU0tZ3wp80hHmg3FhStHedQKW6UYu70q5M2PAq-p_MFrCFGXOE4/s1600/Endless+Love+%252839%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiuBSP819Zj8Y79eUgvxoJAH0iQNGk6CA1tDQVwuENVNzlK-4IPhKAx4G_nq4F7_nf5aKmz_KFy4ik8fY6UinVQDSyalJXB48-jW3BF82nouYOq_CsjxLvBwhpH5m9qFEV2rSo3eFrFOs/s1600/Endless+Love+%252836%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ7kGNi3FsiZZjt0fVRdKxatT1FQAp6jspaNFF3K4WmT-PuRlVgWEwyWogFKX-49YK4hnCdu6tAbkNjXoRSqqTL4TgYPob7AwlvELK8v-ui-h3YI5E0gTnd_NzZ3YHQdNiZem1tdRoY98/s1600/Endless+Love+%252833%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTeGobVBwxVH_PRXKta-0ER-_6wbuFu1s8Eb2XRgqU4XSKTgzTVUxv_YuA8RBulq4Qvy3xXNSR4cl_AcaPwUhB78N9JtUoIT0Qd6POjMSEQQm0nQk_Ecrao5rI4g9jxCztUisBb9nbK0/s1600/Endless+Love+%252832%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8jrscPKBn7QTsBlK2infaiVLwsqMI-fxNzTs-sFGCsx7KbfZXu-sidWmPt_C406U2qiwIihj2h_79sse6hfeuQbgsePux_4e61Wc7DU1qYwoF3CRtVSpZuUpvPSiQYKBk_sy_cyOx01M/s1600/Endless+Love+%252823%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFYcGYRn7wcgr28dHgdSrHi0TguS4uNrBWszcHFYbvZBHS7_7sWdIuMAswfud8p-VVn5ovOq4yhl35iqcCWgldc7Nyhyphenhyphenk4zxFhRXGoz_oeYYnpA_MFvVhRonULmwsf4uruT5X1abJXic/s1600/Endless+Love+%252824%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUqBJruzP-cgkPrRF9utO85iRbkcCyIUC7kljSJfo8HXlK05Wmj6mqssHNWaOQKCyaYVwUeAmXsGw2lwWPbOQ6_jwnUGJd_pvqgO1w_83XXq_hnrazRSfVV5MwgijFigs9bSwOFZaB-JA/s1600/Endless+Love+%252822%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbfPyR_yoMPRn0BCgZuqxGrk8iDddEmCxd_jFZSf0Sg81KCrd5L9tsSno1hajBnFdvCdW9EasBgMlQEAOynrYbyrIcL9OD8u5OsBRc5ymrXLZtUEtMtoN1vXJj67hHvjFjCmwwdZRYuY/s1600/Endless+Love+%252821%2529.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEI94O3GN5I2esbmvksy6qCFmTxMaDG3B-uighq1vrc1NpRa6ayVsynOUkBPEggNFTh-r4KxMDoegDEgBMDKiFTedCN76rIEmoxMA5MkJ-WEy0OXpkhkHGkCcGvblRrBFTT4QZX2HyrO4/s1600/Endless+Love+%252820%2529.jpg)
Mereka berdua duduk berhadapan dan terlihat gugup. Jun Xi
pun mengatakan bahwa ia sama sekali tidak menyangka yang menyiapkan piyama dan
mengisikan baterai nya adalah En Xi. En Xi pun menjawab ia juga sama sekali
tidak berfikir ada kebetulan seperti ini. Jun Xi bertanya apakah selama ini
hidup En Xi baik-baik. En Xi menjawab bahwa ibu dan kakaknya sangat menyayangi
ia, En Xi terus menutupi keadaan yang sebenarnya. Lalu Jun Xi bilang ia sudah
tahu bahwa keluarga En Xi sering berpindah-pindah karena memiliki banyak
hutang. Akhirnya En Xi mengiyakan bahwa memang ekonomi keluarganya tidak baik.
Jun Xi terlihat menahan tangisnya, lalu En Xi meledeknya apakah Jun Xi sangat
mengkhawatirkan dirinya, Jun Xi pun menjawabnya bahwa ia sangat
mengkhawatirnya.
En Xi mengatakan bahwa ia sangat senang bisa bertemu dengan
Jun Xi lagi, ia pun menanyakan apakah ayah dan ibu Jun Xi masih berada di
Amerika. Jun Xi menjawab bahwa mereka akan segera pulang.
En Xi diantar pulang oleh A Tai. Diperjalanan A Tai
menanyakan tentang kebenaran En Xi saudara sepupu Jun Xi atau bukan. En Xi
hanya menjawab bahwa itu benar. A Tai tak menyangka dunia ini sempit karena
ternyata En Xi adik sepupu sahabatnya. A Tai meminta untuk melupakan kejadian
yang lalu, karena Jun Xi akan marah kalau mengetahui En Xi di pecat karena nya.
En Xi dengan cepat bilang bahwa Jun Xi jangan sampai tahu masalah ini dan ia
meminta pada A Tai agar memohon pada supervisor untuk tidak memecatnya dan
membiarkan ia bekerja kembali. A Tai dengan tegas bilang bahwa dalam hidup ia
tidak pernah memohon pada siapapun. Sesampainya di hotel, ternyata A Tai
melakukan apa yang En Xi inginkan. Tapi supervisor tetap tidak mau mengerti dan
mendengar apa kata-kata A Tai dan En Xi, ia malah meninggalkan En Xi keluar
ruangannya.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 5 part 1 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :