En Xi pulang kerumah untuk mengambil pakaian miliknya di
rumah ibunya karena selama ia menjadi pelayan VIP ia akan tinggal mes hotel
tempat ia bekerja. En Xi sudah dekat dengan rumahnya tiba-tiba ia bersembunyi
dan melihat dari kejahuan ibu sedang berbicara dengan kakak dan orang yang ia
tidak kenal, ibu kelihatan sangat marah dengan kakaknya itu. Setelah kakak dan
orang itu pergi En Xi pun menemui ibunya.
Ia minum bersama ibunya, ibu menanyakan mengapa En Xi harus
tinggal di mes. En Xi pun member pengertian kalau ia akan pulang seminggu
sekali. Ibu lalu berkata Tuan Jin hari ini memberi sekotak ikan lagi, ia ingin
menikahi En Xi dan ia juga sering menyelesaikan masalah kakaknya.
Ibu pun sudah mulai menangis, En Xi segera memluk ibunya dan
meminta maaf karena ia masih ingin menemani ibunya lebih lama lagi. Ia juga
sudah bekerja dan akan menabung agar semua hutang mereka lunas dan hidup mereka
akan lebih baik. Dan En Xi bertanya sekali lagi apakah ia masih boleh tinggal
disamping ibunya lagi. Ibu hanya bisa meminta maaf karena kehidupan mereka
susah dan dulu ia kan sudah meminta En Xi untuk ikut ke Amerika. En Xi pun tak
ingin mendengar semuanya lagi.
En Xi pun pergi ke kamarnya untuk merapihkan pakaian yang
akan ia bawa, tapi ia teringat sesuatu yang ia simpan. Ia mengambil sebuah
kotak dan membukannya ternyata itu adalah gelas bergambar miliknya dan juga
milik Jun Xi. En Xi pun menahan tangis melihat itu semua.
Di saat yang sama Jun Xi sedang mengunjungi studio kakak
kelasnya dan melihat-lihat gerabah disana. Temannya berkata sebenarnya ia masih
ingin tinggal di studio ini tapi orangtuanya menyuruhnya untuk pindah. Teman
itu menanyakan pada Jun Xi apa Jun Xi sudah memberitahu Yu Mei kalau ia akan
tinggal di sini. Jun Xi menjawab kalau ia sudah membertahu dan Yu Mei akan
sering datang ke studio ini. Hal ini juga baik untuk kesehatan Yu Mei. Jun Xi
melihat temannya itu membawa sebuah kamera, ia pun bertanya mau kemana kakak
kelasnya itu. Kakak kelasnya berkata bahwa ia akan pergi memotret karena di
daerah sini banyak pemandangan indah, ajhussi itu pun mengajak Jun Xi ikut
dengannya.
Sampai lah mereka di sebuah sungai, ajhussi sibuk untuk
memotret maka Jun Xi pun memutuskan untuk berjalan-jalan naik perahu sendirian.
Jun Xi pun naik ke atas perahu, dan tanpa di duga En Xi ada di sungai itu juga
tapi dengan perahu berlainan, seperti biasanya mereka berlawanan arah.
Karena En Xi berdiri sedikit menyamping Jun Xi pun bisa
melihatnya walaupun tidak begitu jelas karena tertutupi oleh payung yang di
pakai En Xi, ia terlihat lama berfikir melihat wajah itu setelah perahu
sama-sama menjauh ia pun ingat siapa wajah yang tidak asing itu, itu adalah En
Xi nya. Ia pun berlari berusaha mengejar En Xi, karena mereka berlawanan arah
Jun Xi pun tidak dapat menemukan jejak En Xi karena ia harus berputar
arah.
Setelah dari sungai mereka berdua lalu pulang ke studio,
ajhussi tadi menunjukkan semua hasil jepretannya. Ternyata ajhussi memotret En
Xi, Jun Xi senang melihatnya dan ia berkata adakah foto yang lebih dekat dan
jelas. Setelah di cari-cari ajhussi menemukannya dan menunjukkan foto itu pada
Jun Xi.
Setelah itu Jun Xi pergi ke hotel A Tai ia berniat untuk
tinggal sementara disana. A Tai bilang ia boleh tinggal disitu semaunya dan A
Tai pun memberikan hp serta kunci kamarnya. Ia juga bilang bila Jun Xi ingin
mengecas hp bisa di bagian resepsionis. A Tai bertanya sebenarnya ada urusan
apa Jun Xi kesini. Jun Xi mengatakan ia sepertinya melihat orang yang ia kenal,
Jun Xi akan memberitahukan pada A Tai bila benar-benar sudah menemukannya.
Tidak lupa A Tai pun bilang sembari bercanda bahwa Jun Xi
tidak boleh menggoda wanita miliknya yang membersihan kamarku, karena aku tahu
sifatmu.
A Tai memberikan hp Jun Xi pada En Xi ia minta tolong untuk
mengisi hp Jun Xi dan juga ia meminta maaf masalah jam tangan itu. Dan jam
tangan yang diberikan En Xi di pakai oleh A Tai. Setelah A Tai pergi En Xi
tersenyum malu. En Xi langsung pergi ke ruangan resepsionis dan langsung
mencharger hp itu, setelah menyala ia kaget karena nomor hp itu 011-903-0215,
0215 sama dengan kode telpon miliknya.
Sedangkan Jun Xi sendiri pergi ketempat ia melihat En Xi
pertama kalinya, ia berharap dapat melihat dan bertemu dengannya kali ini. Ia
menelusuri setiap tempat di wilayah itu. Dan saat ia sedang mencari ia hamper
saja disiram oleh seorang ajhumma yang tidak lain adalah ibu En Xi, tapi Jun Xi
tidak mengenal ajhumma itu. Sampai larut malam Jun Xi tidak juga menemukan En
Xi.
Sedangkan En Xi sedang bersih-bersih di kamar A Tai yang
sekarang sedang di tempati oleh En Xi. Ia pun menaruh hp yang telah di charge
di meja dan menuliskan memo di dekatnya yang berisi nomor pager En Xi bila
teman A Tai membutuhkan sesuatu. Karena En Xi tidak melihat koper teman A Tai,
En Xi pun berinisiatif menyiapkan sebuah piyama yang ia simpan di dalam lemari.
En Xi juga mengatakan bahwa di hp yang ia charge tadi terdapat sebuah pesan.
Jun Xi pun lelah dan memutuskan untuk pulang ke hotel. Ia
pun beristirahat di sofa, dan ia melihat hp nya sudah ada di atas meja dan
membaca note yang di tinggalkan En Xi.
Jun Xi pun mencari piyama itu dan ia melihat hp nya ternyata
benar ada sebuah pesan suara. Ia langsung mendengarkan isi pesan itu ternyata
itu dari tunangannya, Yu Mei sangat khawatir karena Jun Xi tidak member kabar
atau menghubunginya. Jun Xi melihat nomor pager yang tertera di note tadi
012-323-0215, ia pun berkata sama seperti En Xi bahwa mereka mempunyai nomor
belakang yang sama.
Keesokan paginya Jun Xi kembali ke tempat yang sama, ia
duduk sambil memakan ramen instan, ia sedang menelpon temannya ternyata hp nya
low bath. En Xi menerima sebuah pesan di pagernya, ternyata itu pesan dari Jun
Xi ia meminta En Xi untuk menelpon karena hp miliknya baterainya habis.
En Xi pun menelpon tamu nya itu, ia menanyakan apakah benar
tamunya itu yang mengirim pesan padanya tadi. Jun Xi pun membernarkan. Jun Xi
bilang bahwa baterai hp nya benar-benar akan habis. En Xi pun memberitahukan
bahwa tamu dapat membawa ponselnya ke bagian resepsionis.
Setelah selesai bicara En Xi dan Jun Xi terdiam semua,
tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai pada akhirnya mereka
bicara berbarengan dengan mengatakan “Aku …”. Akhirnya En Xi bertanya mengapa
tamunya itu kemari, karena merasa ini masalah pribadi En Xi pun langsung
berkata maaf pada Jun Xi. Tapi Jun Xi langsung mengatakan bahwa ia disini ingin
mencari seseorang. En Xi pun balik bertanya apakah tamunya sudah menemukan
orang yang dicari. Jun Xi menjawab bahwa ia masih terus mencari. En Xi
mendengar suara tut .. tut .. dari hp tamunya itu, ia pun segera bilang bahwa
ia akan menunggu tamunya itu di bagian resepsionis dan Jun Xi pun menyetujuinya
untuk bertemu disana (duh aku yang deg-degan neh akhirnya mereka akan bertemu
..)
Di perjalanan Jun Xi tiba-tiba menerima telpon. Ia terlihat
panik dan segera meminta pada supir untuk membawanya ke bandara. Sedangkan En
Xi masih dan terus menunggu kedatangan tamu nya itu. Ia menunggu di depan hotel
dengan terus memperhatikan ke arah jalan.
Ternyata yang menelpon tadi adalah ibu dari Yu Mei. Saat ini
Jun Xi sudah berada di rumah sakit. Ibunya bilang bahwa Yu Mei sudah
berhari-hari tidak makan dan akhirnya jatuh pingsan. Ibunya menyalahkan Jun Xi
karena tidak memberi kabar pada Yu Mei. Jun Xi pun meminta maaf pada ibu nya
atas kejadian ini.
Setelah lama menunggu En Xi memutuskan untuk mengecek kamar
tamunya itu, ia memencet bel tapi tetap tidak ada respon. Karena ia memegang
kunci ganda ia pun memutuskan masuk dan melihat kamar itu memang kosong ia
hanya melihat jas tamunya masih ada di sofa.
En Xi pun menyalakan lampu dan masuk ke dapur, tanpa
disangka disana ada A Tai sedang minum-minuman sendiri tanpa cahaya. A Tai pun
sedang mabuk. En Xi meminta maaf karena ia tidak tahu bila di dalam ada orang.
En Xi pun hendak meninggalkan A Tai tapi A Tai melarangnya karena kebetulan ia
sedang mencari En Xi. En Xi mengatakan apa yang bisa ia bantu. Tapi A Tai
menjawab bahwa En Xi tidak perlu kaku di hadapannya. A Tai pun mendekati En Xi
dan tiba-tiba ia memuji kecantikan En Xi. En Xi heran dan bertanya mengapa A
Tai bisa sampai mabuk begini. A Tai dengan ragu-ragu menjawab , lalu En Xi
bilang A Tai tidak perlu memberitahukan masalah pribadi padanya. A Tai malah
menjawab bahwa ibunya akan menikah lagi. En Xi pun kaget mendengarnya.
-Bersambung-
Terima kasih telah membaca artikel tentang
sinopsis endless love episode 4 di blog
Sinopsis Drama Korea Terbaru jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
Artikel terbaru :
Suka artikel ini? Bagikan :